63. Selesai

916 112 8
                                    

PERINGATAN!!!
CHAPTER INI MENGANDUNG KEKERASAN, DARAH, ATAU HAL YANG BERBAU SENSITIF!

Please don't be a silent reader, vote and comment untuk menghargai suatu karya.

Happy Reading!!!

[The Real One Counterattacked]

✧♡✧

"SOLARRR!!!"

Seluruh perhatian tertuju kepada Bora Ra yang tampak marah dan masih terbang di udara. 'Mana' hitam berkumpul di tangan Bora Ra, lalu dia melemparkan 'mana' itu ke atas.

DUAARRR!!!

Lubang besar berwarna hitam muncul. Lubang itu menarik apapun ke dalamnya dengan daya tarik yang kuat. Para Pangeran langsung membuat pijakan mereka lebih kuat dengan sihir agar tidak ketarik ke dalam lubang tersebut. Fang pun langsung mendarat ke tanah, untuk mendapatkan pijakan yang kuat.

"DASAR BRENGSEK! GARA-GARA KAU! GARA-GARA KAU!!!" Bora Ra tampaknya kehilangan emosinya.

"Apa dia ngefans sama aku?" ujar Solar dengan ekspresi datarnya.

"Ngefans itu apa, Master?" tanya Frostfire, yang masih memeluk Solar.

"Seseorang yang sangat suka, gemar, atau terinspirasi dengan orang lain," jawab Solar.

"Ah, begitu." Frostfire membalas seperti langsung paham.

"Omong-omong bisakah kalian melepaskan ini?" Solar, melihat ke bawah. Melihat tangan dan akar panjang berwarna hijau, yang melingkar di pinggangnya. "Kita tidak bisa menunda pertarungan lagi."

....

Sret

Baik akar maupun tangan Frostfire yang melingkar di pinggangnya, akhirnya melepaskan dirinya. Bahkan tangan yang memeluk lengannya, ikut terlepas darinya.

Gempa menghela nafasnya. "Solar." Gempa berjalan mendekati si bungsu, dengan tetap menjaga sihir di kakinya. Kelima pangeran lainnya ikut mendekati si bungsu.

"Selanjutnya bagaimana?" tanya Gempa, "kami sudah mengerahkan seluruh kekuatan kami, tapi Bora Ra terlalu kuat."

"Hm?" Solar tersenyum kecil. "Kalian ingin menyerah?"

"Ah! Bukan seperti itu maksudku!" ucap Gempa dengan tegas.

"Kalau begitu, lanjutkan saja." Solar, mengangkat tangannya, lalu membenarkan sarung tangannya. "Bora Ra juga makhluk yang bergantung dengan 'mana', jadi ada waktunya dia kehabisan tenaganya."

Ctak!

"Tidak! Bahkan jika 'mana'-nya masih ada, dengan adanya tujuh elemen, Bora Ra pasti akan kalah." Setelah Solar menjentikkan jarinya, Fang muncul di sebelah Solar, di depan Sopan. Tampak wajah Fang yang kebingungan, sedangkan Solar melirik Fang dengan seringai di wajahnya. "Selain itu kita juga memiliki kekuatan dari elemen kegelapan, meski belum sepenuhnya elementalis. Setidaknya, itu akan membantu."

"Apa maksud kamu?" tanya Gempa, "elemen kegelapan adalah musuh kita, lalu fungsi keberadaannya itu apa?"

Jleb!

Hati kecil Fang baru saja ditusuk oleh anak panah yang tumpul. Ia sangat ingin marah, tapi ia juga ingin menangis karena fakta.

"Hanya karena elemen kegelapan adalah musuh, bukan berarti tidak ada satupun yang bisa dimanfaatkan dari elemen tersebut." Solar menyilangkan kedua tangannya. "Aku tahu kalian masih kesal karena Fang pernah berperan sebagai aku, tapi itu dulu. Mari lupakan masa lalu. Dulu Fang adalah musuh, tapi sekarang dia adalah kawan."

The Real One CounterattackedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang