49. Keluhan dari Lady

659 137 14
                                    

Please don't be a silent reader, vote and comment untuk menghargai suatu karya.

Happy Reading!!!

[The Real One Counterattacked]

✧♡✧

Ketika membuka matanya, Solar mendapatkan dirinya di Kamarnya. Dia merasa lelah, meski baru saja bangun dari tidur. Setelah mengalami ini itu, Solar yakin di kemarin hari, dirinya jatuh pingsan. Tubuhnya yang ini, memang sangat lemah. Begitu lemah, karena mengangkat kekuatan yang besar. Ketika tubuh anak kecil diberikan beban yang berat, bagaimana bisa anak kecil itu berdiri dengan tegak bahkan jika itu ada bantuan?

Solar ....

Pikirannya masih mengingat bagaimana dirinya bertemu dengan 'Solar' asli.

Itu pasti terjadi di alam bawah sadarku.

Dirinya berharap dapat bertemu lagi dengan 'Solar'. Banyak sekali hal yang ingin dirinya katakan. Bahkan jika tidak bisa berbicara, setidaknya dirinya ingin melakukan sesuatu kepada 'Solar'.

Aku ingin memeluknya.

Aku ingin bilang, "kamu sudah berjuang dengan keras!" Kepadanya

"Hah~ betapa banyak hal diusia muda, yang harus dialami olehnya," gumamnya.

"Benar sekali."

Solar, tersentak mendengar suara lain. Kemudian, ia menghela nafasnya karena baru ingat keberadaan Para Spirit. Solar, bangun dari tidurnya, lalu bersandar di headboard. Dia menatap satu-persatu kelima spiritnya, yang membuat suasana di ruangan mencekam.

Sepertinya ... mereka sedang marah. Hubungan mereka dengan Solar tidak bisa diremehkan.

"Master!"

Solar, tersentak karena seruan Frostfire. "Ada apa?" tanyanya.

"Aku sangat tidak menyukai para saudaramu, Master!" seru Frostfire, dengan tatapan kesal. "Mereka begitu egois denganmu, Master!"

"Itu benar." Glacier, menganggukkan kepalanya. "Mereka mengatakan jika mereka menyayangi Master, tapi aku tidak mengerti dimana rasa sayang mereka."

"Mereka seolah-olah tahu tentang perasaan Master yang sesungguhnya. Padahal, kebanyakan dari waktu mereka untuk terus menyaingi Master!" kata Gentar, mengepalkan tangannya kuat.

"Mereka menatap Master seperti monster! Mereka menganggap kekuatan Master adalah Bencana!" seru Sori.

Mendengar kalimat tersebut, Solar tidak dapat menahan keterkejutannya. "Apa ... Itu benar?"

Monster ... Katanya.

Brak!

Tiba-tiba Supra muncul di dekat Solar. Dia melakukan kabedon, dengan menempatkan satu tangannya ke headboard. Dengan jarak yang cukup dekat, Supra menatap mata Solar yang tanpa kacamata.

"Apa yang mereka katakan benar, Master," ucap Supra, membuat lawan bicaranya tak bisa bergerak. "Emosi yang para saudara Master berikan kepada Master sangat berlebihan."

"Jika tidak memperbolehkan Master menggunakan kekuatan, mereka menggunakan kekuatan Master seenaknya."

"Eh?! Apa kamu yakin itu benar?" Solar, merasa ada yang aneh dan tidak nyaman dalam posisi yang menurutnya ambigu.

"Mengapa kami berbohong kepada Master?" Supra, sedikit memajukan wajahnya lagi. "Master juga sudah mengetahuinya jika mereka berlebihan. Tidak ada cinta atau kasih sayang yang tulus dari mereka kepada Master."

The Real One CounterattackedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang