60. Sekutu

457 95 8
                                    

PERINGATAN!!!
CHAPTER INI MENGANDUNG KEKERASAN, DARAH, ATAU HAL YANG BERBAU SENSITIF!

Please don't be a silent reader, vote and comment untuk menghargai suatu karya.

Happy Reading!!!

[The Real One Counterattacked]

✧♡✧

ZRATHH!

Pertumpahan darah terjadi di medan perang, itu pasti. Saat berlari, sesekali Solar melakukan pemurnian untuk memusnahkan zombie dan melemahkan para iblis dan monster. Namun, 'mana' yang digunakan untuk pemurnian bukanlah 'mana'-nya. Itu adalah Supra, Solar hanya berpura-pura melakukan pemurnian di tengah-tengah medan perang. Sedangkan Supra, bertugas sebagai pembantu dan dia tidak menampakkan dirinya.

"Master, sebelah sini." Supra memberikan petunjuk untuk ke tempat yang harus mereka tuju. Supra muncul dengan penampilannya yang seperti biasanya, tapi dia menggunakan sihir agar orang lain tidak bisa melihatnya kecuali orang-orang yang Supra izinkan untuk melihat wujudnya. Ketika muncul, Supra meminta agar masternya dipindahkan dengan sihir teleportasi. Namun, Solar menolak karena ingin melihat kondisi medan perang utama.

"Ck! Bora Ra sialan! Dia tunggu apalagi, si?" Solar berdecak kesal, sambil terus melanjutkan langkahnya. "Padahal tinggal keluar saja dari tempatnya persembunyiannya."

"Saya mengerti apa yang kamu inginkan, Master." Supra ikut berlari di sebelah Solar. "Tapi setidaknya ini memungkinkan bahwa Bora Ra, tidak memandang Pasukan Lambency lemah, begitupun dengan para saudara Master."

"Yah, itu benar," gumam Solar, "namun, kalau dia cepat keluar, perang akan cepat berakhir–"

Solar, membelalakkan matanya melihat seseorang yang ada di hadapannya. Orang itu tengah melawan sekumpulan monster sendirian. "Heh! Tidak kusangka akan bertemu di sini," gumamnya.

"Supra, bantu dia!" seru Solar.

"Baik!"

Bzztt

Supra, langsung melesat ke tempat orang itu. Dia terbang sambil mengeluarkan senjatanya, sabit. Sabit itu mengeluarkan percikan listrik. Dengan lihai, Supra mengayunkan sabitnya ke depan ketika dia sudah berada di tengah-tengah musuh.

SRING!

BZZTTT

GROARRR!!!

ARGHHH!!!

Sekumpulan monster tersebut kemudian tersengat listrik, dengan tegangan yang tinggi. Dalam sekejap, sekumpulan monster berjatuhan ke tanah. Sedangkan orang yang seharusnya berhadapan dengan sekumpulan monster terkejut dengan apa yang baru saja terjadi.

Supra, menampakkan kakinya di tanah. Dia menghilang sabit yang ada di tangannya. Mata yang terhalangi oleh kacamata visor berwarna merah itu, menatap tajam kepada orang yang ada dihadapannya. "Kita bertemu lagi, Peniru Master," sapanya.

Mulutnya sedikit terbuka, karena pertemuan yang tak terduga ini. Entah apa yang dilakukan oleh spirit yang pernah melakukan kontrak dengannya itu, tapi dia merasakan bahwa ada kemarahan yang besar pada spirit itu. Spirit yang seharusnya tidak memiliki emosi, kini dengan mata kepalanya sendiri, ia melihat emosi dari spirit. Ketakutan menyelimuti dirinya, karena tahu betapa bahayanya spirit yang ada di hadapannya ini.

"Ada apa ini?"

Dia tersentak mendengar suara lain. Dibelakang Supra, orang yang sama sekali tidak ingin dilihatnya muncul. "Solar, kau bajingan," ucapnya, yang entah mengapa ketakutannya menghilang begitu saja.

The Real One CounterattackedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang