62. Sesuatu yang Tidak Terlihat

616 96 8
                                    

PERINGATAN!!!
CHAPTER INI MENGANDUNG KEKERASAN, DARAH, ATAU HAL YANG BERBAU SENSITIF!

Please don't be a silent reader, vote and comment untuk menghargai suatu karya.

Happy Reading!!!

[The Real One Counterattacked]

✧♡✧

DUARRR!!!

JDERRRR!!!

WOSSHHH!!!

Pertarungan antara para pangeran dan Bora Ra telah dimulai. Mereka memulai pertarungan di udara, dengan Gempa yang berada di tanah seorang diri. Mereka terus menyerang Bora Ra dari segala arah, tapi makhluk itu terus menghindar. Belum lagi, serangan Bora Ra juga memiliki memiliki damage yang cukup. Yah, setidaknya itu sepadan dengan nyalinya yang berani mengusik Lambency.

"Ice Shot!"

Dor! Dor!

Gumpalan es melaju ke arah Bora Ra, tapi dengan mudah Bora Ra menghindar. "Hanya segini?" Bora Ra menyeringai lebar, seperti dia sangat menikmati pertarungan.

"Sialan!" Ice berdecak kesal. Mata biru aquamarine itu, melihat sesuatu di belakang Bora Ra yang melaju cepat. Karena awan berubah menjadi gelap, pemandangan di sekitarnya juga menjadi agak gelap karena kekurangan cahaya. "Apa itu?"

Set!

Bora Ra tersentak ketika merasakan ada yang mendatangi dirinya. Dia langsung mengalihkan perhatiannya, tapi sebuah gumpalan berwarna hitam sudah ada tepat di depan matanya.

DUAARRR!!!

Dalam sekejap, benda itu meledak di tepat didepan Bora Ra. Ledakan itu mengeluarkan cahaya kuning yang menyilaukan mata. Keenam pangeran kebingungan, karena masing-masing dari mereka tidak melancarkan serangan tersebut.

"ARGHHHH! BRENGSEK!" Bora Ra langsung berpindah tempat, ke tempat yang agak jauh. Tampak Bora Ra yang kesakitan dengan bekas hitam di tubuhnya.

Jangan-jangan Solar?! Begitulah pikiran mereka yang sama, lalu mengalihkan perhatian mereka.

Kpakk!

Bukan Solar, melainkan orang lain. Dia adalah Prebet Fang, orang itu datang dengan menaiki seekor burung.

"Ah! Aku terlambat karena dia melakukan teleportasi, ya," ucap Fang.

Keenam pangeran yang mendapatkan Fang, bukan Solar merasa jengkel. Mereka menatap Fang dengan tajam.

Waduh, sepertinya musuhku bukan hanya Bora Ra di sini. Batin Fang, yang merasa tertekan dengan tatapan yang tertuju padanya.

"Aku sudah mendengar tentang kekuatan Solar yang ada pada dirimu," ucap Blaze yang kebetulan berada tidak jauh dari Fang. "Kamu masih memakainya?"

"Ah, soal itu." Fang, merasa keringatnya akan berjatuhan. "Aku pikir 'mana' Solar sudah habis, tapi ternyata masih tersisa sedikit. Yang tadi adalah 'mana' terakhir Solar. Aku membungkusnya dengan kekuatan bayangku."

"Ah~ begitu," Blaze tampak tidak tertarik.

"Tunggu!" Halilintar membuka suaranya, dia berada tidak jauh dari sisi kiri Fang. "Solar? Kamu memanggil Solar tanpa gelar?"

Ah~ Fang, menyadari kesalahannya.

Fang, menundukkan kepalanya. "Tolong, maafkan saya yang tidak sopan ini," ucapnya.

The Real One CounterattackedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang