28. Eksposur

1K 169 16
                                    

Please don't be a silent reader, vote and comment untuk menghargai suatu karya.

Happy Reading!!!

[The Real One Counterattacked]

✧♡✧

Lautan api yang dibuat oleh Blaze, telah dipadamkan oleh Ice, seorang diri. Ice, membuat beberapa bagian tanah membeku. Akibat ulahnya, Blaze yang mengamuk jatuh pingsan. Mengabaikan Blaze, Ice terjun ke bawah mendekati Solar, bersama Taufan, dengan benda mirip Hoverboard.

"Solar, kamu baik-baik saja?" Tanya Taufan.

"I-iya." Jawab Solar, yang masih belum menerima kenyataan.

Huftt!!!

Solar, dapat merasakan deru nafas yang berhembus sebagai lambang kelegaan.

Bruk!

Belum sempat Solar melihat kembali satu-persatu untuk memastikan kebenaran, Kelima Pangeran yang mengelilinginya jatuh tak berdaya di tanah.

✧♡✧

Saat itu, mereka langsung ambruk.

Keenam Pangeran yang harusnya masuk ke tahap keduanya pada usia remaja, kini melewati waktu tersebut.

Sebenarnya, memang tidak ada batasan waktu. Tapi, mengaktifkan tahap kedua element di tubuh yang masih terbilang anak-anak, bukanlah pilihan yang terbaik. Karena tubuh anak-anak biasanya lebih rapuh dalam menahan kekuatan, apalagi kekuatan element. Contohnya, seperti 'Solar. Yah~ Tubuh 'Solar waktu itu, masih terbilang lebih rapuh karena usianya yang muda. Mungkin, bisa disamakan dengan tubuh seorang balita. Sama halnya seperti Solar yang sakit karena tahap keduanya. Mereka berenam juga begitu, bedanya mereka hanya demam dibandingkan Solar yang sangat parah. Juga, Solar belum masuk ke tahap keduanya. Namun, mereka berenam sudah masuk.

Masa penyesuaian element dengan tubuh pemiliknya, disebut seperti itu untuk mereka berenam. Selama masa penyesuaian tersebut, aku harus menggantikan pekerjaan mereka sebagai Pangeran, dan melanjutkan penyelidikan, sebelum waktu sidang kembali dimulai.

Solar, dengan telaten mengerjakan tumpukan kertas yang ada di hadapannya sekarang. Berita tentang bangkitnya tahap kedua sihir element Para Pangeran, membuat seisi negeri heboh. Karena itu, Solar mendapatkan surat-surat dari para Bangsawan untuk bertemu. Bukan untuknya, lebih tepatnya untuk keenam Pangeran yang saat ini masih dirawat. Selain itu, Solar juga harus mengurus tentang tanah yang menjadi lautan api saat itu. Belum lagi, Solar mendapatkan surat dari Mama Zila, mengenai usaha yang ingin ia kembangkan. Selama empat hari ini, Solar benar-benar dibuat sibuk. Sebenarnya masih ada satu lagi, itu tentang Keluarga Kardinal. Tapi Amato membuat kasus tersebut, ditangani oleh Pian, sekretarisnya.

"Ughh ... Bangsawan keparat! Mereka memangil hanya untuk mencari keuntungan mereka." Solar, melipat kertas yang telah ia tulis tangan. Lalu, ia memasukkan kertas tersebut kedalam amplop, kemudian ia memberikan stempel berwarna merah dengan simbol Kerajaan.

Solar, mengangkat stempel yang ia pegang. "Meskipun masih dua belas tahun, mereka sudah diberikan hak menggunakan stempel ini." Ucapnya.

Ketiga Kembar pertama, memang sudah diberikan hak menggunakan stempel kerajaan tetapi, tiga kembar kedua belum diizinkan untuk menggunakannya. Pengecualian, didapat oleh 'Solar. Karena 'Solar sudah mendapatkan hak tersebut di usia 5 tahun, sedangkan Tiga Kembar pertama masih belum mendapatkan izin. Itu berkat kepintaran yang dimiliki oleh 'Solar dalam mengolah data. Meskipun begitu, tentunya 'Solar tidak melakukan pekerjaan dokumen yang berat seperti mengurus suatu wilayah, karena hak waris belum turun. 'Solar mendapatkan izinnya, hanya semata-mata membatu Sang Ayah untuk meringankan pekerjaannya, untuk mengusir Bangsawan yang dianggap tidak baik untuk negeri.

The Real One CounterattackedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang