The Real One Counterattacked

59. Perjalan Pasukan Prebet

Please don't be a silent reader, vote and comment untuk menghargai suatu karya.

Happy Reading!!!

[The Real One Counterattacked]

✧♡✧

Kaizo, bersama dengan pasukannya menelusuri sebuah hutan. Berbeda dengan pasukan lain, pasukan Prebet tidak turun ke medan perang. Pasukan prebet pergi ke titik koordinat yang diberikan oleh Solar, titik yang memiliki kemungkinan jika 'Lohong Putih' pernah muncul, sekaligus tempat yang memungkinkan Duke dan Duchess Prebet berada.

Sebelumnya, seluruh wilayah Prebet berada di bawah pengaruh ilusi Bora Ra. Namun, setelah kejadian dimana Kaizo memberitahu seluruh kejadian yang dialami olehnya, wilayah Prebet segera dimurnikan dari pengaruh Kegelapan Bora Ra. Meski begitu, penduduk wilayah Prebet masih belum mengetahui situasi yang sebenarnya dengan apa yang terjadi di wilayah mereka, begitupun dengan pasukan militer Prebet. Mereka hanya tahu bahwa Duke dan Duchess Prebet sedang diisolasi karena di pengaruhi oleh kegelapan. Khusus pasukan militer Prebet, mereka kini berada dibawah pengaruh sihir kontrak dengan Sori. Hilangnya Duke dan Duchess Prebet selama bertahun-tahun adalah sebuah aib, dan pasukan militer Prebet kini tahu apa yang sebenarnya terjadi. Oleh karena itu, dibuatlah kontrak perjanjian bahwa pasukan militer Prebet tidak akan pernah membongkar rahasia ini, jika tidak mereka akan mati.

Kaizo sangat berterima kasih kepada Keluarga Kerajaan dan beberapa orang, yang ingin berkerjasama untuk merahasiakan hal ini. Karena berkat itu, nama baik Prebet tetap terjaga dan tidak kotor. Ini adalah hutang yang dimiliki oleh Prebet kepada keluarga Lambency. Kaizo bersedia menjadikan dirinya sebagai pembayaran hutang, tanpa melibatkan anggota keluarganya yang lain, bahkan generasi penerus nantinya. Namun, Kaizo tidak melupakan janji kesatria dengan Solar. Ketika dua permintaan datang kepadanya, maka Kaizo akan memenuhi permintaan Solar terlebih dahulu, meski permintaan Solar adalah mengkhianati keluarga kerajaan itu sendiri. Terlebih lagi, Kaizo yakin keluarga kerajaan bersedia berkerja sama karena adanya pengaruh Solar. Kaizo mengingat, bagaimana kedua orangtuanya mengatakan bahwa Solar adalah penyelamat Prebet.

"Sebenarnya apa yang Anda pikirkan?" Kaizo bertanya kepada anak kecil yang tengah mengayunkan pedang kayu. "Daripada saya, Anda bisa memilih orang lain untuk menjadi kesatria Anda. Seseorang yang memiliki koneksi jauh lebih kuat, contohnya Fei Sai."

Solar, mengehentikan aksinya yang mengayunkan pedang. "Ah, itu benar. Fei Sai, dia juga berharga karena memiliki koneksi yang kuat. Namun, bukan berarti dia mau jadi kesatriaku 'kan?" ujarnya.

"Dengar, aku menjadikan kamu sebagai kesatriaku karena kebetulan saja. Itu 'kan terjadi sebagai bayaran karena aku menolong kamu dan adikmu yang terjerat oleh kegelapan pada malam itu." Solar, mengelap keringatnya dengan punggung tangannya.

"... Kebetulan, ya?" Kaizo, melirik Solar yang tampak acuh tak acuh. "Kalau begitu, mengapa Anda memenuhi permintaan ibu saya ketika teror kegelapan terjadi?"

"Ibu saya datang kepada Anda secara diam-diam. Mengapa Anda mau merahasiakan fakta bahwa Fang adalah pragmatisi bayang, sedangkan suatu saat nanti Fang memiliki kemungkinan besar untuk menjadi elementalis kegelapan?" lanjut Kaizo.

"...." Solar, terdiam. Bibirnya sedikit terbuka, mendengarkan pernyataan tersebut. Dia mengalihkan perhatiannya, mata coklatnya bertemu dengan mata merah lawan bicaranya. "Duchess Prebet mengatakan itu kepadamu?"

Solar, terkekeh kecil. "Lalu, selanjutnya apa yang beliau katakan?" ujarnya.

Kaizo menyipitkan matanya, menatap Solar. "Pangeran, tolong jangan alihkan pembicaraan. Saya sedang bertanya dengan Anda," katanya.