56. Pelatihan

493 100 1
                                    

Please don't be a silent reader, vote and comment untuk menghargai suatu karya.

Happy Reading!!!

[The Real One Counterattacked]

✧♡✧

Hari telah berganti, situasi pun semakin genting. Di pagi hari, Solar mendapatkan laporan bahwa Kiki Ta, Adudu, dan beberapa Goblin yang bekerja di Istana, telah menghilang. Sebelumnya, setelah mendiskusikan tentang tujuan Bora Ra beberapa hari yang lalu, Para Goblin kecuali Kiki Ta, telah ditahan di penjara bawah tanah Istana dan tentunya mereka telah dipasangkan anti sihir. Namun, pagi hari tadi, prajurit yang memeriksa tidak menemukan para tahanan. Maka sudah dipastikan bahwa mereka menghilang karena Kiki Ta. Tentu semuanya telah direncanakan oleh Amato. Meski telah membiarkan para tahanan kabur, dan hanya membuat pasukan Bora Ra bertambah. Setidaknya Pihak Kerajaan telah mengkonfirmasi bahwa mereka benar-benar bawahan Bora Ra.

Hari ini, Para Prajurit tengah mempersiapkan segala hal untuk perang yang akan datang. Mereka yang berada di garis pertahanan, menfokuskan diri mereka dengan melatih kemampuan mereka. Berbagai pasukan dari kalangan Bangsawan pun telah sampai, seperti Pasukan Divisi Prebet, Pasukan Divisi Fei, dan sebagainya. Keseluruhan Pasukan berjumlah sekitar 12.000 anggota, ditambah dengan Para Penguna Sihir yang ikut berpartisipasi berjumlah sekitar 30 orang. Para Pengguna Sihir yang dimaksud adalah warga negara yang bukan bagian dari Pasukan Militer, sehingga Pasukan Militer pun juga memiliki Pengguna Sihir di dalamnya.

"Huftt~" Solar, menghembuskan nafasnya cukup panjang. "Kalian kepikiran bakalan perang begini ga si, wahai Reader?"

Solar, merasa kepalanya berat, dan hampir ingin meledak. "Hahaha~ ini karena pengetahuanku terlalu luas si!" Dia langsung tersenyum bangga.

Srrkk!

Solar, menatap tanaman yang tinggi sekitar dadanya.

"Fuahh!"

Eh?

Tiba-tiba Suzy, muncul dari balik tanaman tersebut.

Eh?

Mata mereka saling bertemu satu sama lain.

"Suzy ...." Solar, menutup mulutnya dengan tangan kanannya. "Kamu habis melakukan 'itu'?!"

"Apanya yang Anda maksud?!" Suzy, merona karena tindakannya.

"Itu loh, melakukan 'itu' dengan lawan jenismu," ucap Solar, dengan muka datarnya.

"APA YANG ANDA PIKIRKAN?!" Sontak Suzy, semakin memerah. "LAGI PULA DARIMANA ANDA BELAJAR ITU!!!"

"Jadi benar, ya," gumam Solar.

"ITU TIDAK BENAR KOK!!!" bantah Suzy.

"Kalau begitu, apa yang kamu lakukan dari sana?" Solar, memiringkan kepalanya.

"Apa Anda lupa ini tempat apa?" tanya Suzy, yang tampak heran.

"Ah~" Solar, paham jika terjadi sesuatu di sana. "Karena terlalu banyak informasi di dalam otakku. Ingatanku jadi kacau, jadi aku tidak tahu."

"Anda sedang sombong, ya?" Suzy, menatap Solar dengan datar. "Di sana ada lubang yang terhubung dengan luar. Tempat ini 'kan Anda yang menemuinya."

Mendengar penjelasan tersebut, Solar langsung mendekati tanaman tadi. Dia memasuki tanaman tersebut, dan hasilnya ia menemukan batu yang cukup besar seukuran pahanya. "Apa dibalik batu itu temboknya bolong?"

"Ya, benar. Sebenarnya tidak ada batu saat Anda pertama kali menemukannya, tapi karena Anda berusaha kabur dari sana, Yang Mulia Raja menaruh batu yang sekiranya Anda tidak bisa mendorongnya. Ah~ butuh sekitar lima orang untuk membawa batu itu."

The Real One CounterattackedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang