31. Hari Perayaan Ulang Tahun

883 173 15
                                    

Please don't be a silent reader, vote and comment untuk menghargai suatu karya.

Happy Reading!!!

[The Real One Counterattacked]

✧♡✧

Butiran-butiran kecil berwarna putih, mendarat di pipi yang tengah merona. Tidak ada angin yang berhembus, tetapi mampu membuat suhu yang dingin pada lingkungan ini. Butiran putih yang turun dari langit, terus menumpuk hingga membuat jalanan tertutupi olehnya. Hal tersebut, terjadi dalam waktu hampir tiga bulan. Namun, kini butiran putih yang kerap dipanggil salju, menurunkan tingkat kedinginannya. Salju juga tidak turun deras, seperti sebelumnya.

Tak terasa, Solar melewati Musim Gugur dengan damai dan tentram. Musim dingin pun, sebentar lagi akan berakhir. Ketika musim ini berakhir dan memasuki musim selanjutnya, maka Solar sudah satu tahun berada di dunia Novel ini. Selama itu, banyak hal yang terjadi, baik yang buruk maupun menyenangkan. Namun, sampai saat ini pula. Solar dan yang lainnya, belum menemukan dalang dari titik permasalahannya. Dimana pelakunya, Solar yakini bahwa dia adalah Bora Ra.

Pengetahuan, bela diri, sihir, dan bisnisnya, terus Solar kembangkan seiring berjalannya waktu. Hasilnya, Solar mendapatkan lebih banyak perhatian dari orang-orang di Istana maupun luar Istana. Hal yang sangat menguntungkan dan menyenangkan, baginya. Namun, itu masih belum menghilangkan rasa kekhawatirannya kepada alur novel. Jika dikaji kembali, seharusnya Solar sudah 80% mengubah alur ceritanya. Mulai dari penguatan karakter Solar' yang tengah ia gunakan tubuhnya, hingga atensi masyarakat dan Keluarga Istana, jatuh kepadanya.

Namun, Tokoh Utama juga pastinya sedang menguatkan karakternya. Di tempat tinggalnya, mungkin ia sedang menarik perhatian penduduk sekitar untuk jatuh kepadanya. Fang, merupakan tokoh utama yang digambarkan sebagai karakter yang cerdas dan berbaik hati. Kebaikan hatinya yang normal, hingga tidak membuatnya menjadi tokoh yang naif. Ditambah, keberadaan tokoh penting serta kuat berada di sisinya. Keuntungan yang hanya didapat oleh Tokoh Utama.

Gubrak!

"SOLAR!!!"

Dikala sedang berjalan di lautan salju yang menumpuk, Solar tersandung hingga membuatnya mencium salju putih yang polos tersebut. Tidak, saljunya tidak polos tapi berdosa. Justru sebaliknya, Solar dalam tubuh anak kecil ini adalah sosok yang polos. Saking polosnya, Solar mendapatkan cobaan yang sangat berat untuk ditebus.

Manusia itu pendosa! Tapi aku tidak!

Lihatlah, saking sucinya, ia menilai dirinya sendiri.

Baiklah! Aku ini manusia, jadi aku pernah melakukan dosa. Tapi, masa iya aku harus menebus dosa dengan pindah alam begini.

Jangan salah paham begitu Solar. Justru banyak yang menginginkan pindah alam seperti dirimu. Tapi egoisnya juga, mereka tidak ingin mendapatkan nasib sial seperti dirimu. Jika nekad melakukannya, maka akan pindah alam. Benar, alam akhirat. Kasihan sekali. Jadi, sudahi halu yang berlebihan itu, reader.

Ughh~ sialan!

Solar, mengangkat kepalanya, yang habis mencium salju putih. Cetakan wajahnya, tercetak dengan bagus pada tumpukan salju tersebut.

"Solar, tidak apa-apa?"

Matanya, menatap manik emerald dari lawan bicaranya. Warna yang cukup indah dan menawan, hingga membuatnya sedikit iri. Tidak hanya manik emerald itu saja tetapi yang lainnya seperti, ruby, sapphire, topaz, aquamarine, dan garnet. Keenam Pangeran Lambency ini, sudah masuk ke tahap kedua elemen mereka. Dimana ketertarikan terletak pada warna manik mata mereka, yang berubah layaknya batu permata. Solar jadi penasaran, akan seperti apa nantinya ketika dirinya masuk tahap kedua elemennya. Pasti tak kalah indah.

The Real One CounterattackedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang