58. Manusia vs Kegelapan

532 90 2
                                    

PERINGATAN!!!
CHAPTER INI MENGANDUNG KEKERASAN, DARAH, ATAU HAL YANG BERBAU SENSITIF!

Please don't be a silent reader, vote and comment untuk menghargai suatu karya.

Happy Reading!!!

[The Real One Counterattacked]

✧♡✧

Semua pasukan telah berkumpul di Istana. Setiap pasukan memiliki setidaknya satu bendera dengan lambang bangsawan yang menaungi mereka. Setiap pasukan juga memiliki ciri khas tersendiri pada seragam militer mereka. Contohnya, Lambency yang memiliki warna hitam pada seragam mereka dengan kombinasi warna emas. Terdapat ukiran berbentuk daun semanggi berwarna emas, yang berada di bagian dada kanan. Semakin banyak daunnya, maka semakin tinggi pangkatnya. Pada pangkat jenderal, jubah hitam memiliki lambang Lambency. Ini berarti Jenderal adalah pangkat tertinggi dan memiliki tanggung jawab besar dalam membawa keamanan dan kemenangan untuk Lambency. Pada saat ini, Lambency hanya memiliki satu Jenderal yaitu, Maskmana.

Sama seperti Pasukan Kerajaan, Pasukan Prebet juga memiliki ciri khas pada seragam mereka. Seragam militer Prebet berwarna ungu gelap dengan garis-garis berwarna emas. Jubah yang dikenakan oleh seseorang yang memiliki pangkat, berwarna putih dengan kombinasi warna ungu. Mereka memiliki ikat pinggang berwarna emas, yang memiliki ukiran berbentuk belah ketupat dengan empat mutiara putih di dalamnya. Pada saat ini, tidak ada jubah yang memiliki lambang Prebet. Karena jubah itu harusnya dikenakan oleh Letnan Jenderal, Duke Prebet. Dibawah pangkat Letnan Jenderal ada Kapten, dan posisi itu dipegang oleh Kaizo. Sehingga pasukan Prebet dipimpin oleh Kaizo, sekaligus satu-satunya pasukan yang dipimpin oleh seorang kapten.

Setelah para Letnan Jenderal memberitahu semua yang mereka dapatkan di ruang pertemuan, pasukan telah siap untuk berangkat ke Medan Perang. Amato, memberikan sedikit kata-kata, untuk mengantar kepergian para prajurit yang akan berperang.

"Sialan, mau dipikirkan berapa kali pun. Hari ini memang nyata," gumam Solar, yang tengah berjalan untuk menuju tempat Tok Kasa. Ketika ia berjalan, ia mendapatkan tatapan mata yang penasaran dari beberapa prajurit.

Ketika hampir semua prajurit yang akan pergi ke Medan perang menggunakan seragam militer. Solar adalah satu-satunya Pangeran yang tidak menggunakan seragam militer. Hal tersebut dikarenakan Solar belum bergabung secara resmi di pasukan militer kerajaan. Tentu itu terjadi, karena sebelum Light memasuki tubuh 'Solar', 'Solar' hanya berdiam di paviliun. Berbeda dengan Para Pangeran lainnya, yang bergabung secara resmi dengan pasukan militer kerajaan. Pada hari ini, sama seperti biasanya, Solar menggunakan pakaian dengan warna dasar putih. Pakaian yang dipakainya dikombinasikan dengan warna jingga dan abu-abu, serta warna emas yang membentuk suatu pola. Solar juga menggunakan jubah berwarna putih dengan kombinasi warna abu-abu.

"Pangeran Solar!" Lady Yaya, berlari kecil mendekati Solar, bersama dengan Lady Ying di sampingnya. Melihat keduanya, Solar mau tidak mau berhenti untuk menunjukkan kesopanan. "Salam kepada Yang Mulia Pangeran Solar!"

"Wah, jadi kalian ikut serta?" ujar Solar.

"Benar, Pangeran. Kami mendapatkan izin untuk memenuhi undangan yang diberikan oleh istana." Ying, menjawab dengan tenang.

"Syukurlah kalau begitu," balas Solar.

Adapula pasukan yang bukan merupakan pasukan militer. Mereka adalah para pengguna sihir yang diundang untuk berpartisipasi dalam perang. Mereka menggunakan seragam militer pasukan kerajaan, tapi tidak memiliki ukiran daun semanggi. Itu sama saja seperti prajurit tanpa pangkat. Namun, untuk para undangan, mereka memiliki logo berbentuk padi berwana emas yang menempel baik di dada kiri maupun kanan.

The Real One CounterattackedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang