26. Penyelidikan

1K 174 14
                                    

Please don't be a silent reader, vote and comment untuk menghargai suatu karya.

Happy Reading!!!

[The Real One Counterattacked]

✧♡✧

Hari ini, Solar berencana untuk pergi mengunjungi Katedral. Hal tersebut, sudah disepakati oleh Halilintar dan Gempa pada kemarin hari. Selagi Solar pergi berkunjung ke Katedral, mereka akan melanjutkan penyelidikan di sana. Tentunya, tidak hanya Halilintar dan Gempa, keempat Pangeran lainnya, ikut serta dalam penyelidikan. Amato pula, sudah memberikan izin untuk pergi Katedral dengan syarat, bahwa mereka termasuk Solar, harus menjaga sikap meskipun salah satu pejabat pihak sana melakukan kesalahan fatal.

"Lagi-lagi kita satu kereta." Ujar Blaze.

Sejujurnya aku juga tidak ingin bersamamu ataupun yang lain, sialan. Batin Solar.

"Ahahaha~ ini kebetulan yang menyebalkan, ya." Jawab Solar.

Blaze, melirik Solar dengan tajam. Sedangkan Solar, mengalihkan pandangannya ke sembarang arah untuk berpura-pura tidak tahu. Namun rupanya, kedua matanya menemukan Halilintar yang sedang berjalan mendekat.

"Akhirnya, datang juga." Ucap Blaze, sambil bernafas lega.

Selain akan menggunakan kereta yang sama dengan Blaze, Solar juga harus bersama dengan Halilintar. Begitu menyebalkan tapi Solar akan tetap menerimanya. Ia juga tidak ingin lama-lama menjaga jarak dengan dua orang tersebut, setelah ia melihat Halilintar yang masuk ke tahap keduanya tanpa sadar.

... Karena saat itu hanya matanya yang berubah, apa bisa di sebut masuk ke tahap dua?

Yah~ aku tidak yakin. Tapi, intinya aku harus membuat jarak yang dekat agar dapat mengurangi presentasi kematian.

"Maaf membuat kalian menunggu lama." Ucap Halilintar, ketika ia berdiri tepat dihadapan Solar dan Blaze. "Sekarang, kita bisa pergi."

"Benar, tidak baik untuk membuang-buang waktu." Ujar Solar, yang sontak membuat Halilintar tersinggung.

Keempat Pangeran lainnya, sudah pergi lebih dulu. Mereka menggunakan kereta yang sama, untuk segera pergi. Sedangkan Blaze dan Solar, harus menunggu Halilintar, yang entah setelah melakukan apa.

"Hei, kalian."

Sontak, mereka mengalihkan perhatiannya kepada orang yang memanggil mereka. Orang tersebut adalah Amato, yang sudah tersenyum dari kejauhan.

"Ada apa, Ayah?" Tanya Blaze.

"Hm~ tidak ada." Jawab Amato, dengan cepat. "Aku hanya ingin mengantar kalian."

Oh!

Mata Solar dan Amato, saling bertemu. Dibandingkan dengan Solar yang biasa saja, Amato tersenyum antusias. "Berhati-hatilah, di sana." Ucapnya.

Halilintar, menghembuskan nafasnya panjang. "Baiklah, ayo kita pergi." Katanya, lalu naik ke Kereta duluan. Blaze, pun menyusulnya. Setelah itu, harusnya Solar, tapi ia malah berdiam di tempatnya.

"Hm, ada apa?" Tanya Amato, dengan tersenyum tipis.

Solar, segera sadar dari apa yang sedang ia lakukan. "Tidak, tidak apa-apa." Ia segera mengalihkan pandangannya ke sembarang arah.

Yang benar saja. Masa aku menunggu orang ini berbicara kepada ku.

Solar, langsung menaiki kereta kuda, tanpa meninggalkan sepatah katapun kepada Amato. Ia tidak berniat melakukan hal tersebut. Karena sudah berada di dalam kereta, Solar harus menyesuaikan diri dengan dua orang yang ada dihadapannya.

The Real One CounterattackedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang