The Real One Counterattacked

52. Rencana Baru

Please don't be a silent reader, vote and comment untuk menghargai suatu karya.

Happy Reading!!!

[The Real One Counterattacked]

✧♡✧

"Aku sempat khawatir karena tidak ada yang mencurigai Prebet, bahkan tidak ada panggilan dari Istana mengenai hilangnya Solar. Rupanya mereka ingin menyembunyikan fakta itu. Yah, itu keuntungan untukku," ujar Bora Ra. "Namun! Bajingan kecil itu ternyata masih hidup! Bagaimana bisa?!"

"Bagaimana bisa dia yang meledakkan dirinya masih hidup?!"

Bora Ra, sangat murka karena kembalinya Solar ke istana.

"Tuanku! Ada pesan dari Kiki Ta!" seru seseorang.

Bora Ra, segera mengambil surat yang pesan yang dimaksud. Dia langsung membacanya dengan teliti, mengenai laporan situasi di Istana. Tidak lama kemudian, Bora Ra menyeringai lebar.

"KHAHAHAHAHA! JADI PARA PANGERAN TIDAK MENGAKUI KEBERADAAN SOLAR?! KHAHAHAHA ITU BAGUS!!!" serunya.

"Ah~ sepertinya karena efek meledakkan diri. Mungkin dia berhasil hidup, tapi tidak dengan 'mana'-nya, dia juga bahkan kehilangan ingatannya," Lanjut Bora Ra, yang tampak senang. "Ini bagus! Jika seperti ini, maka tinggal singkirkan Solar yang melemah tanpa 'mana' dan tanpa ingatan!"

Dengan rencana baru, Bora Ra menemui Kaizo dan Fang.

"Ada seseorang yang menjadi pengganti Solar di istana," ucap Bora Ra. "Lihatlah! Istana berusaha menyembunyikan fakta sebenarnya, dan mencari pengganti keberadaan Solar. Bukankah itu lucu?"

"... Cepat katakan apa rencanamu," kata Kaizo, yang tampak tak suka.

Bora Ra, menghela nafasnya. "Fang, kau jadilah Solar."

Fang, membelalakkan matanya. "Apa?"

"Kita akan masuk ke Istana melalui kamu dengan menyamar menjadi Solar," jawab Bora Ra.

"Sebenarnya apa tujuanmu?!" tegas Kaizo, yang tak suka.

"Hm, tujuanku itu tidak perlu kalian tahu. Yang jelas, kalian hanya perlu bekerja sama denganku, jika ingin kedua orang tua kalian selamat."

"Tsk." Kaizo, mendelik tajam, dia tidak suka karena diancam dengan kedua orang tuanya.

"Tapi saat aku menyamar jadi Solar, pasti mereka akan memeriksa 'mana' terlebih dahulu!" Fang, membuka suaranya.

"Ah~ itu benar. Karena itu kita perlu objek lain," jawab Bora Ra, dengan santai. "Kita perlu memanggil spirit milik Solar."

Kedua Prebet itu, sama-sama terkejut.

"Mereka yang tiba-tiba ditinggal oleh Tuannya, pasti akan langsung menjawab panggilan dari 'mana' Tuannya, meski Tuannya itu bukan Tuan yang asli. Kau mengerti maksud ku?"

"... Ya, aku mengerti." Fang, mengepalkan tangannya kuat-kuat. "Tapi jika aku memanggil spirit, 'mana' Solar di tubuhku akan semakin berkurang."

"Tidak masalah. Jika ada Spirit, itu akan membuktikan jika kau adalah Solar. Mereka tidak akan memeriksa kau dengan banyaknya 'mana', karena sudah punya spirit. Selain itu, mungkin mereka memeriksa kesamaan 'mana'," ujar Bora Ra, dengan tenang. "Jika pada akhirnya mereka mengetahui 'mana'-nya berkurang, kau hanya perlu beralasan bahwa saat menghilang, kau melawan sesuatu yang sangat amat susah dikalahkan hingga kau kehabisan mana'. Untuk mengisi 'mana' lagi, membutuhkan waktu yang cukup lama. Mudah bukan?"

Fang, tampak ragu dengan rencana tersebut.

"Itu masuk akal." Kaizo, menyetujuinya membuat Fang bertanya-tanya. "Mereka pasti mempercayai itu."