The Real One Counterattacked

46. Orang Baru

Please don't be a silent reader, vote and comment untuk menghargai suatu karya.

Happy Reading!!!

[The Real One Counterattacked]

✧♡✧

Fang, menatap tajam lawan bicaranya. Sedangkan yang di tatap, kembali tersenyum dengan kelopak matanya yang tertutup.

"Hah! Apa kamu tidak membuka mata kamu sendiri, Sopan?" ucap Fang.

"Bukankah tadi Anda melihatnya, Tuan?" jawab Sopan.

Ketika Sopan membuka matanya, dalam sekejap ruangan menjadi berubah. Fang yakin, jika Sopan melakukan perpindahan ruang ke suatu tempat yang tidak ia ketahui.

"Ku beritahu, aku ini bukan Solar yang kamu kenal," kata Fang.

"Ya, saya tahu itu."

Fang, tersentak mendengar jawaban tersebut. "Apa?"

Sopan, membuka matanya, setengah wajahnya yang ditutupinya kembali terlihat. Tidak ada senyuman di wajah Sopan, justru tatapannya semakin tajam. "Ini karena kamu," gumamnya.

Fang, tidak mengerti dengan apa yang dikatakan oleh Sopan.

"Kenapa, ya?" Sopan, bergumam lagi. "Kenapa Master lebih memilih orang baru yang dikenal daripada aku?"

Terlihat 'mana' Sopan, yang keluar dari tubuhnya.

"Kenapa?"

"Kenapa?"

"Hanya itu yang tidak bisa aku ketahui jawabannya. Jadi, kenapa?"

"... Yah~ pada intinya, semua itu adalah kesalahan kalian."

Fang, membelalakkan matanya karena Sopan semakin terlihat murka.

"INI SEMUA KARENA KALIAN!!!"

DUARR!!!

'Mana' Sopan meledak secara tiba-tiba, membuat Fang harus menahan dirinya. Betapa tahunya Fang, seberapa kuatnya kekuatan yang dimiliki oleh Spirit satu itu.

Sopan, menggigit bibir bawahnya. Tangan kirinya, menyisir rambutnya seperti menjambak. "Gara-gara kalian! Gara-gara kalian, Master memarahiku! Gara-gara kalian!" 'Mana' Sopan, meluap-luap karena marah.

"Aku tahu ..." Gumam Fang, yang mengingat sesuatu. "Kamu pasti spirit-"

"BERISIK!!!"

Fang, paham sekarang. Sopan adalah spirit yang membuatnya tersesat saat itu. Tingkah Sopan yang pertamakali di panggil olehnya, berbeda dengan spirit lain. Sopan, satu-satunya spirit yang tidak menunjukkan emosinya. Sopan, menjadi satu-satunya yang meminta untuk tidak melakukan kontrak dengannya, dengan alasan bahwa dia marah dengan dirinya yang saat itu menjadi Solar. Maka artinya, selama ini Sopan telah membohongi pihaknya. Spirit itu, telah merencanakan banyak hal yang tidak mereka ketahui.

"Bagi spirit, memiliki wujud adalah impian. Meski tidak memiliki akal, mereka memiliki keinginan. Dengan melakukan kontrak, mereka dapat memiliki wujud, mereka dapat bergerak jauh lebih bebas, mereka dapat memiliki akal dan ingatan." Sopan, meremat dadanya. "Master, mewujudkan impian ku itu."

"Tapi gara-gara kalian, Master menyuruhku untuk kembali ke Dunia Roh, tempat dimana para spirit berada. Dunia yang samasekali tidak menyenangkan, dunia yang sangat membosankan."

✧♡✧

Drap! Drap!

"Kak, tunggu dulu!" Anak kecil yang tengah berlarian itu, meminta untuk berhenti kepada anak kecil lainnya.