10. Cincin yang sama

5.5K 402 2
                                    

Assalamualaikum semuanya 💙💙

Bagaimana kabarnya hari ini?
Sebelumnya ada yang nungguin nggak nich bunnes update?

Sebelum membaca wajib vote dan komentar!!!


بسم الله الرحمن الرحيم

~SELAMAT MEMBACA~

"Ku titipkan cinta ini hanya padamu, jagalah hatiku dan hatinya dari rasa kecewa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ku titipkan cinta ini hanya padamu, jagalah hatiku dan hatinya dari rasa kecewa. Hingga waktu itu tiba, persatukanlah kami dalam Restu dan Ridho-Mu."

~Alfarezel Rayant Jonathan~

OPACRAPHILE

Karya
Diahsulia


















~🌼~















Bulan tampak memancarkan sinarnya, terangnya bulan membuat nuansa malam menjadi tenang. Saat ini Syafa, Altaf, Azzam dan Aurora tengah berada di sebuah karpet. Mereka berempat menggelar karpet di depan teras rumah, tepatnya di atas rerumputan. Kebetulan Arkham tengah sibuk dengan urusan restoran, yang membuatnya pulang lembur Malam ini.

Syafa menikmati setiap bintang yang bertaburan di langit, entah mengapa setiap dirinya melihat bintang rasanya tenang. Aurora yang melihat putrinya senyum-senyum sendiri hanya mampu menggelengkan kepalanya, ia turut senang karena akhirnya bisa mendidik Syafa hingga menjadi seperti sekarang.

"Lama-lama kamu kesambet Syaf, senyum-senyum sendiri." Celetuk Altaf sembari membuka kacang kulit, biji kacang tersebut di kumpulan di sebuah mangkuk kecil.

"Namanya juga lagi jatuh cinta bang." Timpal Azzam, ia memakan biji kacang kulit tersebut yang sudah susah payah Altaf kumpulkan.

"Beuh, enaknya adiknya Abang. Makan tanpa permisi." Altaf Langsung meraih mangkuk kecil tersebut, dan dijauhkan dari jangkauan Azzam. Bukannya pelit, namun inilah keluarga mereka mengajarkan dengan cara yang benar.

Azzam nyengir kuda. "Lupa, maaf bang. Azzam boleh minta?" Bujuk Azzam kepada Altaf.

"Nggak, udah kadaluarsa minta maaf nya." Elak Altaf.

"BUNDA." Rengek Azzam ke pangkuan Aurora, sedangkan Altaf memutar bola matanya malas melihat kelakuan dari Azzam.

"Ngaduan, huu." Sorak Altaf kepada keponakannya itu, namun justru Azzam menjulurkan lidahnya seraya mengejek ke arahnya.

OPACRAPHILE [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang