31. Rindu dalam senyuman

2.7K 197 1
                                    

Assalamualaikum semuanya 💙💙

Bagaimana kabarnya hari ini?

Semoga sehat walafiat ya😍😍

Udah siap baca part ini? Yuk lah gas!!!

بسم الله الرحمن الرحيم

~SELAMAT MEMBACA~

"Perempuan itu layaknya bunga mawar, semakin indah bunga mawar semakin banyak durinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Perempuan itu layaknya bunga mawar, semakin indah bunga mawar semakin banyak durinya. layaknya wanita Islam, semakin tinggi derajat wanita Islam semakin dia indah di mata agama. wanita berkelas dalam Islam itu bukan wanita yang kaya ataupun cantik, melainkan wanita berkelas menurut Islam itu, adalah wanita yang berhasil menjaga auratnya menjaga pandangannya, dan menjaga batasan terhadap seorang laki-laki."

~Alfarezel Rayant Jonathan~

OPACRAPHILE

Karya
Diahsulia








~🌼~








Pagi ini di teras rumah Rayant sudah siap dengan kopernya, sedangkan Gilang tengah bersender di bagian body mobil.
Air mata Syafa terbendung, dirinya sungguh khawatir jika terjadi sesuatu yang tidak di inginkan. Namun ia juga harus menepis perasaan yang tidak karuan itu.

Seulas senyum tipis terukir di sudut bibir Rayant, walaupun hanya dua hari namun berpisah dengan Syafa hanya sebentar layaknya satu tahun. "Syaf, setelah saya pergi nanti bang Altaf jemput ke sini. Kamu tinggal di rumah bunda dulu ya? Biar ada yang jagain." Papar Rayant mengusap puncak kepala Syafa.

Siapa menganggukkan kepalanya, ia tersenyum tipis. "Iya mas, kamu hati-hati ya. Setelah sampai jangan lupa kabarin aku." Balas Syafa dengan senyuman yang merekah.

Rayant mengangguk kecil, ia berjongkok untuk menyetarakan kepada perut Syafa. Dirinya berbisik di perut rata istrinya. "Hallo jagoan nya papah, jangan nyusahin bunda ya? Jagain bunda... Ngidamnya di cancel dulu, biar papah yang turutin."

Syafa terkekeh kecil mendengar perkataan suaminya. "Mana bisa di cancel?"

"Memangnya nggak bisa Syaf?" Tanya Rayant mendongakkan kepalanya.

"Ya enggak lah mas, ketika seorang wanita tengah hamil muda. Keinginannya akan sesuatu semakin besar, jadi kalau di cancel nggak bisa." Papar Syafa dengan senyuman tipis.

Rayant berdiri dari berjongkok nya, ia mengusap pipi istrinya yang ditutupi oleh Khimar. "Kalau gitu, saya akan usahakan pulang cepat Syaf. Harus saya yang turuti kemauan jagoan saya."

OPACRAPHILE [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang