OPACRAPHILE [End]

53. Usai

Assalamualaikum semuanya 💙💙💙

Gimana kabarnya hari ini?

Kawal sampai ending yuk 🙏

Jangan lupa untuk vote dan komentar setelah membaca ✌️

Plagiat?
Maaf tidak membuka lowongan 🙏☺️
Jika karya ini ada yang plagiat, kabarin Bunnes ya🙏

بسم الله الرحمن الرحيم

~SELAMAT MEMBACA~

"Aku tidak pernah menyesal karena telah menerima kamu menjadi bagian dari hidup ku, mencintai mu dan mendapatkan cinta dari mu membuat ku sulit untuk pergi dari lembah itu. Rasa trauma kehilangan yang begitu dalam membuat ku takut akan kehilangan sosok seperti dirimu, jika akhir dari kisah ini aku kehilangan untuk yang terakhir kalinya, aku benar-benar tidak ikhlas. Tidak, biarkan aku ikut bersama mu. Kemana pun kamu pergi. Bukan karena posesif, atau karena terlalu mencintai. Tapi memang itu yang aku rasakan saat orang-orang yang aku sayangi pergi."
.
.
.
~Syafazea Arkhanza~

༺♥༻

"Maafkan aku karena telah menyembunyikan masalah yang besar, tapi percayalah itu ku lakukan untuk melindungi keluarga kita. Masalah yang menimbulkan sebuah luka membuat ku harus hati-hati jika pada akhirnya keluarga adalah korban, jika akhir dari kisah ini adalah perpisahan. Aku harap perpisahan itu tidak menimbulkan sebuah luka, maafkan aku jika membuat trauma akan kehilangan kepada mu kembali terbuka. Karena aku sendiri pun tidak bisa memilih takdir, akhir seperti Romeo and Juliet, atau mengikuti garis takdir. Entah garis itu memihak kepada kita atau tidak."
.
.
.
~Alfarezel Rayant Jonathan~

OPACRAPHILE

Karya
Diahsulia

~🌼~

Kepala Rayant seperti di hantam oleh beton yang bermuatan berton-ton, Rayant memegang kepalanya yang hampir pecah. Darah segar mengalir di kepala bagian belakangnya, pandangan nya kabur. Dirinya menoleh ke arah belakang, dimana seorang lelaki dengan sebongkah kayu besar dan berlumuran darah terdapat di kayu tersebut. Rayant mencoba tersadar, ia mengalihkan pandangannya ke arah David dan Citra.

"Licik! Anda sangat licik!"

Bugh!

Satu bogem mentah mendarat di rahang milik David, membuat bibir David menjadi sobek dan mengeluarkan darah di sudut bibirnya. Dengan keseimbangan yang oleng, Rayant meraih Jaz hitam miliknya. Untuk segera meninggalkan rooftop tersebut.