Assalamualaikum semuanya gimana kabarnya hari ini?
Ekhem, bismillahirrahmanirrahim hari ini Bunnes mau update ygy 💙💙💙
Udah ada yang nungguin?
Kawal sampai ending yuk 🙏
بسم الله الرحمن الرحيم
~SELAMAT MEMBACA~
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Jika kuas membuat sebuah lukisan yang menggambarkan seseorang, lalu apakah boleh tinta hitam ini menuliskan sebuah kisah kita. Kamu adalah sebuah anugerah terindah yang sulit untuk di gambarkan dan di tulis, namun semesta akan mempunyai gambar tentang kita. Momentum yang tidak akan pernah terlupakan."
~Alfarezel Rayant Jonathan~
OPACRAPHILE
Karya Diahsulia
~🌼~
Rayant membuka pintu rumahnya, namun pandangannya terhenti kepada Syafa yang tengah tertidur di ruang tamu. Rayant meletakkan kresek hitam yang berada di tangan nya di meja, dirinya berjongkok untuk melihat wajah Syafa yang tertidur di sofa itu. Wajah yang tidak tertutup oleh Khimar dan hanya Rayant yang mengetahui kecantikan istrinya. Di usapnya lembut pipi chubby milik Syafa, pipi ranum yang membuat Rayant tidak dapat mengalihkan pandangannya.
Syafa menggeliat karena merasakan seseorang menyentuh pipinya, kelopak matanya perlahan-lahan terbuka. Penglihatannya langsung menangkap Rayant yang memandanginya tanpa berkedip.
"Assalamualaikum sayang."
"Waalaikumsalam, kamu udah pulang?" Syafa duduk, ia melihat wajah Rayant yang terlihat letih.
"Udah, maaf karena nunggu lama." Cicit Rayant disertai menundukkan kepalanya, ia sangat merasa bersalah terhadap Syafa karena tidak dapat memenuhi keinginan ngidamnya.
"Syaf, mungkin maksud kamu kue pancong?" Koreksi Rayant.
Syafa mengerutkan keningnya. "Kue pancong?" Rayant mengangguk. "Tapi kata Cantika itu kue pocong." Papar Syafa dengan polosnya.
Rayant membuang nafasnya berat, karena ulah adek nya Rayant harus pusing tujuh keliling. "Mungkin salah ketik." Balas Rayant mencoba menenangkan Syafa.
"Oh, mungkin mas." Syafa melihat ke arah kresek hitam yang tergeletak di meja. "Itu apa mas?"
"Itu kue cubit, krepes, sama cilor." Balas Rayant. "Mau?"