26. Lagu untuk Junior

3.3K 228 1
                                    

Assalamualaikum semuanya 💙💙

Hari ini Bunnes mau update ygy 💙💙

Ada yang nungguin nggak?

Jangan lupa komentar dan vote!!


بسم الله الرحمن الرحيم

~SELAMAT MEMBACA~

"Jika cahaya senja adalah cahaya yang di sukai oleh mu, apakah diri ini harus seperti senja? Sedangkan kamu adalah pelangi yang menampakkan keindahannya setelah hujan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Jika cahaya senja adalah cahaya yang di sukai oleh mu, apakah diri ini harus seperti senja? Sedangkan kamu adalah pelangi yang menampakkan keindahannya setelah hujan. Layaknya seorang wanita Islam, wanita Islam itu dijaga oleh agamanya, mereka seperti pelangi yang menampakkan keindahannya kepada sang pencintanya."

~Alfarezel Rayant Jonathan~

OPACRAPHILE

Karya
Diahsulia







~🌼~








Jreng...

Petikan gitar dari tangan Gilang terdengar, di temani oleh cahaya senja di sore hari membuat Rayant dan Syafa saling pandang. Melihat senja mengingatkan keduanya akan pertemuan sewaktu di taman Al-Azhar waktu itu.

"Syaf, posisi kita sama kayak pertemuan kedua kali kita sewaktu di Al-Azhar waktu itu." Rayant melihat ke arah awan berwarna jingga itu.

"Iya mas, dan tasbih yang mempertemukan kita. Sewaktu itu aku tidak tau, bahwa orang yang mengembalikan tasbih ku adalah orang yang tertulis namanya di Lauhul Mahfudz ku." Syafa melihat ke arah awan berwarna jingga itu, kehangatan cahaya matahari yang hampir terbenam membuat Syafa dan Rayant bernostalgia.

"Saya harap, cinta kita seperti senja. Yang berjanji akan kembali."

"Jika seperti pelangi?" Tanya Syafa dengan tatapan teduhnya.

"Jika seperti pelangi, saya harap warna pelangi itu ada dalam kehidupan kita Syaf." Rayant menatap lekat netra milik Syafa.
Dirinya mengusap puncak kepala istrinya dengan lembut.

Syafa menyenderkan kepalanya tepat di dada bidang milik suaminya, keduanya menikmati senja di atas rerumputan tanpa memperdulikan keberadaan Gilang, Topan dan juga Rizky.

"Ekhem, udah belum bernostalgia nya? Banyak nyamuk nih." Cibir Rizky menepuk nyamuk yang menghisap darahnya. Dirinya sudah siap dengan galon bekas yang berada di tangannya.

"Iya nih! Ngakar lama-lama liat kebucinan paketu sama buketu. Minimal hargai jomblo lah." Timpal Topan yang sudah siap dengan alat musik marakas yang berada di tangan nya.

OPACRAPHILE [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang