52. Penghianat

2.9K 147 1
                                    

Assalamualaikum semuanya gimana kabarnya hari ini?

Kawal sampai ending yuk 🙏

Vote dan komentar setelah membaca ✌️

PLAGIAT? Oh Maaf tidak membuka lowongan 🙏 ☺️

Bab ini lumayan banyak ya🙏 jadi nikmatin aja, hahaha 💙

بسم الله الرحمن الرحيم

~SELAMAT MEMBACA~

"Di saat kamu menginginkan kebahagiaan di dalam hidup mu, percayalah bahwa kebahagiaan itu akan datang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Di saat kamu menginginkan kebahagiaan di dalam hidup mu, percayalah bahwa kebahagiaan itu akan datang. Walau butuh air mata untuk menunggu nya."

~Alfarezel Rayant Jonathan~

OPACRAPHILE

Karya
Diahsulia





~🌼~





Syafa melihat ke arah Rayant bingung, karena pada biasanya suaminya ke kantor membawa tas kerja, namun untuk kali ini berbeda. Setelah mengurus baby twins yang tengah asyik bermain Syafa mendekati suaminya yang tampak menggunakan jam tangan. Syafa meraih tangan Rayant, hingga membuat Rayant sedikit terkejut.

"Astaghfirullah, kamu ngagetin aja Syaf."

"Ada masalah? Akhir-akhir ini kamu keliatan suram." Papar Syafa fokus memakaikan jam tangan di tangan Rayant.

Rayant mengusap puncak kepala Syafa.
"Enggak Syaf, saya nggak ada masalah."

"Bohong, kamu kalau punya masalah bilang sama aku mas. Walaupun aku nggak bisa bantu, aku kan istri kamu." Kesal Syafa menatap malas ke arah Rayant.

"Syaf, kamu cukup tau bahagia ketika bersama dengan saya. Saya tidak mau membebani kamu dengan semua masalah saya. Cukup kamu tau bahagia ketika bersama saya." Rayant menangkup pipi chubby milik Syafa, di tatapnya teduh ke netra coklat milik istrinya.

Syafa lantas memeluk tubuh Rayant, degup jantung Syafa berdetak kencang. Perasaan nya hari ini tidak enak, pikiran negatif menari-nari di kepalanya. "Aku itu istri mu, jangan jadikan aku sebuah permata jika kamu tidak pandai menjaga permata indah itu." Lirih Syafa di dalam pelukan Rayant.

Rayant yang paham dengan perkataan Syafa hanya mampu membuang nafasnya kasar, ia merenggangkan pelukannya dan menatap lekat ke arah manik mata istrinya.
"Biarkan permata indah itu terus bersinar, tanpa dia tau perjuangan untuk menjaganya."

OPACRAPHILE [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang