8. Membuka hati?

5.4K 405 3
                                    

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamualaikum semuanya, bagaimana kabarnya hari ini?

Insyaallah bunnes hari ini mau update, adakah yang nungguin alur ceritanya?

Baca dg perlahan-lahan, jangan terburu-buru hayati dan resapi setiap kata demi kata💙💙💙💙

بسم الله الرحمن الرحيم

~SELAMAT MEMBACA~

"Sebuah pernikahan dimana rasa sakit itu datang, pernikahan yang seharusnya berjalan dengan lancar justru menjadi malapetaka terbesar bagi hidup ku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sebuah pernikahan dimana rasa sakit itu datang, pernikahan yang seharusnya berjalan dengan lancar justru menjadi malapetaka terbesar bagi hidup ku. Saat itu lisan ku mengatakan tidak ingin jatuh kedalam lembah percintaan, namun apakah kata-kata itu mampu ku cabut kembali? Ya, aku jatuh kepada seseorang. Lelaki yang selalu ku temui, namun aku percaya hanya kekuatan doa lah yang mampu menggiringku untuk memilih yang tepat. Dia atau orang lain?"









~🌼~









Suara teriakan dari mulut Syafa menggelegar seisi rumah, untungnya tidak ada Aurora dan Arkham. Di rumah bertingkat dua itu hanya ada Altaf, Azzam dan Syafa. Namun kali ini Altaf menutup telinga nya agar gendang telinga nya tetap aman, begitupun dengan Azzam yang hanya tergelak tertawa karena mendengar teriakkan khas dari Syafa. Wajar saja, Syafa tengah mencari binatang kesayangannya yang sudah di rombak oleh Azzam dan Altaf, kemungkinan besar Syafa saat ini marah karena hewan kesayangannya sudah mendapatkan jahilan dari Azzam dan Altaf.

"Shut, jangan berisik. Nanti ketahuan." Altaf mencoba memberhentikan kekehan dari Azzam, mereka saat ini berada di bawah meja ruang makan. Kebetulan taplak meja menutupi bagian bawahnya, alhasil mungkin mereka berdua bisa aman.

"Suara nya kak sapa kayak telompet, belisik." Ujar Azzam menutup mulutnya menahan tawanya.

"Baru tau kamu Zam, suara kak Syafa memang kayak terompet. Pret... Pret..." Keduanya terkekeh ringan di bawah kolong meja.

Sedangkan Syafa yang mencari ke sekeliling sudut rumah tidak menemukan keberadaan dua pelaku, tujuannya hanya satu. Tempat persembunyian pasaran yang mampu ditemukan oleh Syafa, dengan langkah cepat Syafa segera menuju ke ruang makan.

Sesampainya di ruangan makan, terukir senyuman di wajah Syafa. Ia lantas mencoba meraih taplak meja, untuk menangkap pelaku yang telah menganiaya hewan kesayangannya.

"HAYOO!!!"

"Whaaaa!!!!" Teriak Azzam dari kolong meja, dan Syafa terkekeh ringan akhirnya dirinya bisa mendapatkan kedua pelaku itu. Azzam dan Altaf saat ini hanya bisa pasrah, jika harus mendengarkan sebuah Omelan khas dari mulut Syafa.

OPACRAPHILE [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang