OPACRAPHILE [End]

47. Arshan dan Arshavin

Assalamualaikum semuanya 💙💙

Gimana kabarnya hari ini?

Update terus ya? Keluarkan draft ygy 😌

Sebelum baca, kalau karya ini ada yang plagiat tolong DM Ig Bunnes ygy ✌️ bukannya apa-apa, waspada itu penting.

Dan jangan lupa untuk vote dan komentar setelah baca 🙏 Lope sekebon untuk kalian semua 💙💙💙💙💙

بسم الله الرحمن الرحيم

~SELAMAT MEMBACA~

"Allah memberikan cobaan kepada hamba Nya itu artinya Allah sayang, dia mau mengajarkan bahwa sesungguhnya untuk mencapai sebuah kebahagiaan butuh pengorbanan, ada kalanya pengorbanan itu melibatkan air mata untuk memulainya. Jadi jangan pernah menyerah, dan menganggap bahwa kebahagiaan itu tidak ada."

~Alfarezel Rayant Jonathan~

OPACRAPHILE

Karya
Diahsulia

~🌼~

Udara di pagi hari membuat Syafa menyipitkan matanya karena sinar matahari, setelah beberapa hari ia di rawat dan sedikit demi sedikit bisa jalan seperti biasanya, karena ia juga seorang dokter yang membuat nya paham tentang fase setelah melahirkan Caesar. Namun karena Syafa yang belum cukup ahli merawat bayi kembar, alhasil dirinya dan Rayant menginap di rumah Bunda nya. Padahal Rayant sudah menawarkan untuk mempekerjakan baby sitter, namun di tolak oleh Syafa.

Syafa tersenyum tatkala melihat Abi nya dan Rayant tengah duduk di kursi taman depan, untuk menjemur bayi kembar mereka. Tiba-tiba pundak kanannya di pegang oleh seseorang yang membuatnya menoleh, bundanya itu tersenyum menatap Syafa.

"Eh bunda, aku kira siapa."

"Kamu kenapa nak? Ada yang sakit ya, habis lahiran?" Tanya Aurora melihat kondisi putrinya.

Syafa menggeleng kecil, ia mengalihkan perhatiannya ke arah Arkhan dan Rayant yang tengah menjemur baby twins. "Nggak Bun, justru Syafa bahagia banget akhirnya keluarga Syafa kumpul. Apalagi lihat Abi bisa gendong bayi, walaupun dulu Syafa nggak pernah di gendong Abi sewaktu masih kecil." Lirih Syafa mengusap bulir-bulir bening yang lolos dari pelupuk matanya.

Aurora menatap Syafa sendu. "Nak, percaya deh kebahagiaan itu pasti ada, walaupun ketika memulainya harus melibatkan air mata. Sayang, saat ini kebahagiaan itu udah ada di suami dan Abi kamu." Tunjuk Aurora kepada keduanya yang tengah duduk di taman.