38. Cinta dalam sajadah

2.6K 194 0
                                    

Assalamualaikum semuanya 💙💙💙

Gimana kabarnya hari ini?

Siap baca eps ini?

Dilarang promosi dan PLAGIAT ⚠️

بسم الله الرحمن الرحيم

~SELAMAT MEMBACA~

"Cinta paling indah adalah ketika engkau mencintai nya, dan menyebut namanya setiap setelah shalat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Cinta paling indah adalah ketika engkau mencintai nya, dan menyebut namanya setiap setelah shalat. Walaupun kamu tau doa itu terkabul atau tidak. Namun setelah bersama dengan ikatan tali yang pernikahan, cinta itu bukan lagi Indah melainkan istimewa. Karena kalian tidak harus berbisik di sajadah secara sendiri-sendiri melainkan bersama."

~Alfarezel Rayant Jonathan~

OPACRAPHILE

Karya
Diahsulia




~🌼~





Syafa mengaminkan doa yang dipanjatkan oleh Rayant, lelaki yang kini sudah menjadi suaminya itu menoleh ke belakang. Dengan lembut Syafa mengecup punggung tangan Rayant.

Cup!

Satu kecupan lembut mendarat sempurna di kening Syafa, membuat sang empu menjadi salah tingkah karena perlakuan Rayant barusan. Syafa menutupi wajahnya dengan kedua tangannya, mungkin saat ini pipinya sudah memerah bagaikan tomat.

"Syaf, boleh saya tidur di paha kamu?" Syafa mengangguk, Rayant melepaskan peci yang di gunakan nya. Dirinya berbaring di paha sang istri, matanya memejam karena paha Syafa adalah bantal ternyaman bagi Rayant.

Dari atas Syafa mengusap rambut hitam legam milik Rayant, wajah tampan milik suaminya itu terlihat sempurna ketika sedang tertidur. Rayant membuka matanya, kali pertama yang di lihatnya adalah senyum manis Syafa.

"Kamu liatin saya Syaf?" Tanya Rayant membuat Syafa tersadar dari lamunan nya.

"Ha? Enggak, rambut kamu bagus." Papar Syafa mencoba tetap tenang, walaupun jantungnya terus berdetak kencang.

Rayant menahan tawanya, wajahnya tepat berhadapan dengan perut Syafa. Rayant mengusap perut itu yang membuat hati Syafa berdesir bahagia. "Hallo jagoan papah, sehat-sehat ya nak disana. Disini ayah selalu nunggu kamu." Ujar Rayant mengusap perut rata milik Syafa.

Syafa terkekeh ringan. "Memangnya janin bisa denger mas?" Tanya Syafa.

"Bisa sayang, sesungguhnya janin itu bisa mendengar apa yang dibisikkan nya. Namun janin itu tidak bisa mengingat ketika ia terlahir di dunia." Syafa tersenyum, ternyata Rayant mengetahui tentang hal semacam itu. "Boleh saya bacakan sholawat?" Tanya Rayant mengusap perut Syafa yang terbalut mukenah itu.

OPACRAPHILE [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang