4. Senyuman yang kembali

6.9K 464 10
                                    

Assalamualaikum semuanya 💙💙

Hari ini Bunnes mau update ygy

Ada yang nungguin nggak nich? Jangan lupakan vote serta komentar berarti!!!!

بسم الله الرحمن الرحيم

~SELAMAT MEMBACA~

"Hanya permohonan kepada Rabb ku untuk di permudah dalam menjalani cinta dalam diam ini, namamu yang selalu ku langitkan dalam sepertiga malam ku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hanya permohonan kepada Rabb ku untuk di permudah dalam menjalani cinta dalam diam ini, namamu yang selalu ku langitkan dalam sepertiga malam ku. Hanya Rabb ku yang mengetahui keluh serta permohonan untuk bisa mendapatkan mu, hanya dengan jalur langit. Aku memang bukan lelaki idaman mu, atau lelaki yang di cintai oleh mu. aku hanyalah seorang lelaki yang jauh dari kata Sholeh, dan berharap bisa membimbing mu dengan bekal iman yang cukup."

~Alfarezel Rayant Jonathan~

OPACRAPHILE

Karya
Diahsulia










~🌼~













Seorang lelaki dengan sorban di kepalanya saat ini tengah duduk, di hadapannya kini terdapat seorang lelaki paruh baya yang melihat kearahnya kagum serta bangga. Lelaki tersebut tersenyum ke arah putranya itu, sedangkan sang empu hanya mampu menundukkan kepalanya tidak berani menatap ke arah pria paruh baya di hadapannya kini.

"Bagaimana? Apakah kamu sudah menemukan jati dirimu di sana?" Tanya pria paruh baya tersebut kepada putranya.

"Ya pah, aku sudah menemukan jati diriku disana, sekaligus menemukan seseorang yang aku cari-cari keberadaannya selama beberapa tahun ini." Balasnya masih dalam posisi menundukkan kepalanya.

"Angkatlah kepalamu nak, papah bangga dengan kegigihan mu untuk berubah."

Lelaki itu mengangkat kepalanya, melihat senyum mengembang dari sudut bibir papahnya membuatnya tersenyum tipis.

"Siapa gadis itu yang telah bisa membuat putera ku menjadi mualaf ini? Papah yakin perempuan itu adalah perempuan baik-baik, sampai bisa merubah seorang seperti mu untuk berubah." Ujarnya menepuk-nepuk pundak putranya dengan bangga.

"Dia adalah perempuan yang pertama kalinya mengajarkan ku arti batasan setiap lelaki dan perempuan, dia adalah perempuan yang namanya selalu ku langitkan dalam sepertiga malam ku. Perempuan yang kodratnya tidak akan pernah luntur walaupun profesi nya sebagai seorang dokter, perempuan yang selalu beristiqomah dalam menjalani kewajiban nya sebagai umat muslim. Perempuan penikmat senja, dimana tasbih dan senja lah yang mempertemukan kita untuk yang kedua kalinya."

OPACRAPHILE [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang