40. Roti bantal

2K 161 0
                                    

Assalamualaikum semuanya 💙💙💙

Hari ini Bunnes mau update ygy 😌

Ada yang nungguin?

Kawal sampai ending yuk🙏

Jangan pernah bosan, karena setiap eps ada kejutannya hehe ✌️

PLAGIAT ? Oh harap menjauh ya☺️🙏

بسم الله الرحمن الرحيم

~SELAMAT MEMBACA~

"Jika kebanyakan orang mengatakan bahwa pendidikan adalah kasta yang paling tinggi, lalu bagaimana dengan orang yang tidak berpendidikan? Banyak orang yang menghina orang lain karena pengetahuannya, akan tetapi mereka lupa bahwa adab jauh lebih pe...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jika kebanyakan orang mengatakan bahwa pendidikan adalah kasta yang paling tinggi, lalu bagaimana dengan orang yang tidak berpendidikan? Banyak orang yang menghina orang lain karena pengetahuannya, akan tetapi mereka lupa bahwa adab jauh lebih penting dari apapun. Orang beradab sudah pasti berilmu, akan tetapi orang berilmu belum tentu beradab. Itulah pentingnya menggunakan sebuah pengetahuan dengan sebaik-baiknya."

~Alfarezel Rayant Jonathan~

OPACRAPHILE

Karya
Diahsulia







~🌼~








Mobil yang dikendarai oleh Rayant berhenti tepat di sebuah area pemakaman, mereka saling pandang melihat ke area pemakaman yang tampak sepi dan sunyi. Di siang hari ini, Syafa dan Rayant sudah sampai di provinsi dengan julukan Serambi Mekkah, keduanya menghela nafasnya panjang dan saling menatap satu sama lainnya. Memang keinginan terbesar Syafa ingin bertemu dengan almarhumah Ummi nya, terakhir kalinya Syafa ke tempat ini bersama dengan Abi nya. Namun sekarang keadaan nya berbeda, kini Syafa bersama dengan Rayant yang sudah menjadi suami nya.

"Kamu yakin sayang? Apa kita ke hotel dulu? Saya takut kamu kecapean kita baru aja sampai." Papar Rayant takut jika istrinya itu lelah, karena perjalanan dari Jakarta ke Aceh lumayan memakan waktu lama.

Syafa menggeleng kecil, ia fokuskan pandangan ke arah pemakaman. "Rasa lelah ku nggak sebanding dengan rasa lelah penantian Ummi ketika mengandung ku mas, apalagi saat ini aku tengah hamil." Cicit Syafa tersenyum tipis.

"Syaf, kamu yakin? Wajah kamu seperti kurang fit." Rayant memegang kedua pundak Syafa dengan tatapan teduhnya.

"Mas, aku yakin. Kita masuk ya? Aku udah kangen berat sama Ummi." Lirih Syafa.

"Baiklah jika itu keinginan kamu."

Makam dengan nisan yang bertuliskan nama Khalisha Musfirah Asyifa itu terlihat begitu rapih dan bersih, tertera tanggal lahir dan wafat di batu nisan yang namanya hampir hilang karena hujan. Namun Syafa masih bisa mengenali nya, Rayant memegang pundak Syafa agar istrinya itu lebih tenang dan bisa mengontrol kesedihan nya.

OPACRAPHILE [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang