44. Kontraksi

2.7K 191 3
                                    

Assalamualaikum semuanya 💙💙💙

Gimana kabarnya hari ini?

Kawal sampai ending yuk 🙏

Jangan lupa untuk vote dan komentar ya

بسم الله الرحمن الرحيم

~SELAMAT MEMBACA~

"Jika cinta adalah sebuah ilmu tajwid, apakah boleh mempelajari tajwid tersebut? Agar tau bahwa mencintai seseorang itu harus memahami peraturannya, baru setelah itu tau hakikatnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jika cinta adalah sebuah ilmu tajwid, apakah boleh mempelajari tajwid tersebut? Agar tau bahwa mencintai seseorang itu harus memahami peraturannya, baru setelah itu tau hakikatnya."

OPACRAPHILE

Karya
Diahsulia




~🌼~







Syafa berjalan santai di lorong perusahaan milik Rayant, walaupun dirinya tengah hamil besar ia tidak lupa untuk mengirimkan bekal makan siang. Padahal Rayant sudah melarangnya, namun sifat keras kepala dalam diri Syafa tidak dapat di ganggu gugat. Selama perjalanan beberapa karyawan yang berpapasan dengan Syafa tersenyum, ia melangkahkan kakinya untuk memasuki ruangan Rayant. Namun dirinya berhenti ketika melihat seorang wanita tengah tersungkur di lantai, tanpa berlama-lama Syafa meletakkan rantang nya di salah satu meja. Dirinya berjalan untuk membantu wanita yang terjatuh tersebut.

"Astaghfirullah, kamu nggak papa?"

Perempuan dengan dress pendek berwarna pink itu menoleh ke arah Syafa, dirinya membulatkan matanya lebar-lebar. Karena Syafa berjalan ke arahnya. Syafa yang menyadari jika yang terpuruk di lantai adalah wanita yang sempat memarahinya sewaktu itu.

"Eh bu, jangan ke sini!" Cegah Bella berusaha mencegah agar Syafa tidak melangkah mendekatinya.

"Kenap--"

Bruk!

Bella sontak membulatkan matanya lebar-lebar, karena melihat Syafa terpeleset di lantai yang licin. "Bu Syafa!"

"Ssshhhit... Aw, perut ku."

Syafa memegang perutnya yang terasa kram, begitupun dengan Bella yang berusaha membantu. "TOLONG! TOLONG!"
Teriak Bella mencoba membantu Syafa, dirinya sangat bersalah kepada Syafa.

Pintu ruangan Rayant terbuka, memperlihatkan Rayant dan Gilang keluar dari pintu kaca tersebut. Mata Rayant membulat sempurna karena melihat istrinya terpuruk di lantai, dengan kondisi Syafa yang meringis kesakitan. "Astaga! Syaf."

"Mas, perutku." Syafa memegang perutnya yang yang terasa kram. Air ketuban keluar dari gamis syar'i nya.

"Tahan sayang." Tanpa berlama-lama Rayant menggendong tubuh Syafa, ia tidak memperdulikan pertanyaan ataupun bisikan-bisikan orang terhadap Syafa.

OPACRAPHILE [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang