.....
Merasa tidak ada kegiatan apapun di sini, Zira memutuskan untuk berjalan-jalan di area pesantren. Entah kemana gadis itu akan pergi, ia berjalan tak tentu arah.
Hingga menemukan pohon mangga berdiri tegak di depannya. "Wih...ada mangga nih." Ujarnya berbinar.
Zira menoleh ke kanan dan kiri, melihat tak ada orang ia berusaha untuk memanjatnya. Karena menggunakan gamis, ia jadi sedikit kesusahan memanjat pohon itu.
Namun pada akhirnya Zira sampai juga di atas pohon, gadis itu tengah memilih mangga yang terlihat matang lalu memetiknya.
"HEH SIAPA KAMU!" Teriakan itu mengalihkan perhatian Zira yang sedang asik memakan mangga yang ia petik tadi di atas pohon.
"TURUN!" ujar seorang wanita melihat Zira berada di atas.
"Siapa sih?" Bukannya turun, gadis itu malah menanyakan siapa orang itu.
"Tidak punya sopan santun!" Ujar wanita itu berkacak pinggang.
"Kalau tidak segera turun, saya akan bawa kamu ke Gus Zem!" Ancamnya, dengan malas Zira pun berusaha turun dari pohon.
Saat sudah di bawah, ia hanya menatap wanita di depannya itu dengan malas, mangga yang masih di tangannya itu tetap ia makan.
"Berani sekali kamu! Siapa nama mu? Arek kok ga due toto kromo!"
"Lagian juga mba nya ngapain sih? Orang lagi enak-enak makan malah diganggu!" Protes Zira.
Wanita itu mengelus dada sabar, ia tak habis pikir dengan gadis di depannya ini. Mengapa terlihat tidak punya sopan santun sama sekali? Padahal jelas-jelas yang berbicara dengannya ini adalah ustadzah.
"Ustadzah!" Panggil Azizah dari kejauhan, gadis itu berlari ke arah mereka.
Saat sampai di depan Zira, Azizah terlihat tak bernafas dengan teratur akibat berlari. "Maafin teman saya ustadzah, dia baru mondok di sini." Ungkap Azizah.
"Pantas saja, ga punya malu!" Sinis ustadzah.
"Kali ini saya ampuni, jika mengulang lagi akan saya hukum kamu!" Ujarnya lalu meninggalkan Azizah dengan Zira yang masih asik memakan mangga-nya.
"Siapa sih tuh orang? Nyebelin banget." Dengus Zira.
Azizah menoleh pada gadis itu, ia menggelengkan kepalanya melihat tingkah Zira yang selalu berbuat ulah setiap harinya.
"Astagfirullah Zira, ga baik berbicara seperti itu pada ustadzah!" Tegur Azizah.
"Emang siapa sih?" Tanya Zira.
Azizah menghela nafas sebelum menjawab, mengapa gadis ini sangat ingin tahu. "Beliau adalah ustadzah Jihan, salah satu orang yang disegani di pesantren ini." Jelas Azizah, Zira hanya manggut-manggut saja. Karena gadis itu sedari tadi sibuk memakan mangga-nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HAMASAH CINTA (END)
SpiritualReligi - Romance "Dengan cara apapun, pacar kamu ngga akan bisa mengalahkan saya jika lauhul Mahfudz kamu itu saya! Saya dan kamu akan menjadi cinta abadi sampai ke Jannah." - Zema Sa'ad Alamar ____________________________________ Nikah muda. Hal i...