.....
Gus Zem berbaring lemah di atas kasurnya, selimut tebal menutupi dirinya. Dengan Zira yang berada ditepi ranjang, ia mengompres dahi sang suami dengan handuk kecil yang sudah dibasahi dengan air hangat.
"Kita ke dokter aja ya?" Tawar Zira merasa tidak tega dengan kondisi Gus Zem, laki-laki itu menggeleng lemah.
"Istirahat sebentar nanti udah sembuh kok." Tolak Gus Zem dengan mata terpejam.
"Ya udah, Zira buatin bubur dulu ya?" Tawar Zira lagi.
"Kamu di sini saja, temani saya." Lagi-lagi Gus Zem menolak.
"Cuma sebentar Mas." Ujar Zira. Sebelum Gus Zem membalas ucapannya, Zira terlebih dahulu meninggalkannya.
Kondisinya saat ini disebabkan kejadian semalam, dirinya terpaksa hujan-hujan untuk membujuk Zira kembali ke teras ndalem.
Flashback On
Diperjalanan kembali ke pesantren, jalanan diguyur hujan dengan sangat deras. Hingga mobil yang dikendarai oleh Gus Zem memasuki area ndalem.
Setelah memarkirkan mobil ke garasi dengan benar, Gus Zem keluar dari dalam mobil menggunakan payung. Ia berjalan memutari mobil, kemudian membuka pintu mobil untuk Zira.
Keduanya masuk ke ndalem dengan menggunakan payung yang tidak terlalu besar, akibat dari angin yang kencang payung itu berbalik ke atas. Membuat tubuh Gus Zem maupun Zira basah kuyup karena guyuran air hujan yang sangat deras.
"Astaghfirullah." Ucap Gus Zem menarik Zira agar segera sampai ke teras ndalem.
Dengan keadaan basah kuyup, Gus Zem mengetuk pintu rumah namun sama sekali tidak ada yang menyahut. Sedangkan Zira gadis itu menikmati cipratan air hujan, ia memejamkan matanya.
Karena sudah tak tahan lagi, gadis itu pun berlari ke halaman ndalem. Zira menikmati air hujan yang turun membasahi tubuhnya.
Melihat hal itu, Gus Zem membelalak terkejut. Ia segera menghampiri sang istri, alhasil dirinya juga basah kuyup.
"Zira, ayo kembali." Pinta Gus Zem berusaha untuk membawa sang istri kembali ke teras ndalem.
"Ngga mau, Zira mau hujan-hujan." Balasnya lalu berputar-putar.
"Sudah malam, saya ngga mau kamu sakit nanti." Ujar Gus Zem berusaha membujuk.
"Mas!" Panggil Zira. Gus Zem terkejut dengan panggilan Zira untuknya, untuk pertama kalinya gadis itu memanggilnya dengan sebutan 'Mas'
Gus Zem menatap sang istri yang tersenyum ke arahnya, laki-laki itu mengangkat alis heran. Sedetik kemudian ia dibuat terkejut, Zira mengalungkan tangannya di leher Gus Zem.
KAMU SEDANG MEMBACA
HAMASAH CINTA (END)
SpiritualReligi - Romance "Dengan cara apapun, pacar kamu ngga akan bisa mengalahkan saya jika lauhul Mahfudz kamu itu saya! Saya dan kamu akan menjadi cinta abadi sampai ke Jannah." - Zema Sa'ad Alamar ____________________________________ Nikah muda. Hal i...