HC | 28

39.8K 2.4K 3
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.....

Paginya Zira terbangun karena merasakan usapan di punggungnya, matanya mengerjap melihat Gus Zem berada di depannya.

Matanya begitu berat untuk ia buka, karena semalaman gadis itu menangis mengakibatkan matanya terlihat sembab.

"Sholat dulu yuk." Ujar Gus Zem.

"Emm..."

"Masih ngantuk Gus." Balas Zira dengan suara khas orang bangun tidur.

"Mangkanya wudhu, biar ga ngantuk lagi." Ujar Gus Zem, gadis itu mencoba membuka matanya yang sulit terbuka.

Tanpa aba-aba laki-laki itu mengangkat tubuh Zira untuk ia bawa pada gendongannya, mata Zira membelalak terkejut.

"Gausah protes!" Ujar Gus Zem lalu membawa gadis itu menuju kamar mandi.

Setelah menurunkan tubuh sang istri, Gus Zem hendak pergi dari sana. Membiarkan Zira menyiapkan diri.

"Mau kemana?" Pertanyaan Zira membuat Gus Zem menghentikan langkahnya lalu berbalik menatap gadis itu.

"Saya mau keluar, atau kamu ngajak saya mandi bareng?" Gus Zem menaik-turunkan alisnya menggoda.

"E-eh ngga, Gus keluar!" Zira mendorong tubuh laki-laki itu lalu segera menutup pintu kamar mandi dengan rapat.

Dibalik sana Gus Zem terkekeh dengan tingkah Zira, namun ia juga bersyukur istrinya itu tak larut dalam kesedihan terus-menerus akibat meninggalnya sang ibu.

"Saya tunggu di luar, jangan lama-lama." Teriak Gus Zem lalu meninggalkan Zira di kamar mandi.

Sedangkan Zira, gadis itu masih berdiri dibalik pintu. Ia mengelus dadanya yang berdetak lebih kencang, Zira malu saat sang suami mengatakan hal itu tadi.

Namun segeralah Zira bersiap diri, karena ia sudah ditunggu oleh semua orang untuk melaksanakan sholat subuh.

Selesai mandi, gadis itu mengambil mukenah di dalam kamarnya. Kemudian memakainya sebelum akhirnya ia sampai di mushola yang ada dirumahnya.

Di sana sudah ada suaminya, Ibra dan juga Abah Hasan. Kali ini yang menjadi imam adalah Gus Zem, Zira berdiri di belakang sang ayah dan kakaknya.

Mereka menunaikan sholat subuh dengan khusyuk, setelahnya Berdzikir.

"Zira, nanti keluarga Gus Zem dan tamu yang lain kesini. Tolong bantu Abah buat makanan ya." Pinta Hasan.

HAMASAH CINTA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang