.....
Andina dan juga Azizah baru saja turun dari becak yang ia tumpangi kembali dari pasar menuju pesantren, Andina merogoh saku kanan gamisnya lalu memberikan uangnya pada tukang becaknya.
"Matur nuwun pak." Ujar Andina dan Azizah berbarengan.
"Makin hari duitku makin habis." Keluh Andina, mereka berdua berjalan memasuki pesantren.
"Ya kalau ga mau habis, ga usah dipake." Ujar Azizah.
"Ya maunya sih gitu, tapi ga bisa." Balas Andina.
"Gimana kalau kita ngepet aja?" Usul Andina, Azizah membulatkan matanya. Bisa-bisanya gadis itu berpikir seperti itu.
"Astagfirullah, dosa!"
"Ya sekali-kali aja Zah, aku yang jaga lilin kamunya yang jadi babi." Usul Andina lagi.
"Nanti kalau udah diambil duitnya, aku tiup deh lilinnya." Lanjut Andina menyengir.
"Ketahuan dong aku." Protes Azizah, Andina tertawa mendengarnya.
Saat melewati halaman ndalem, Azizah tak sengaja melihat laki-laki yang tak asing di ingatannya.
"An, itu bukannya Gus Althaf? Kakaknya Ning Shanum?" Ujar Azizah menunjuk Gus Althaf yang akan menuju ndalem.
"Eh iya ya? Ngapain kesini ya?" Ujar Andina, lalu ide jahil muncul dipikirannya.
"Asik nih kalau dijailin." Ujarnya, lalu mendekat ke arah Gus Althaf.
"Eh An, mau ngapain?" Teriak Azizah saat melihat gadis itu mendekat ke arah laki-laki itu.
"Gus!" Panggil Andina. Merasa terpanggil Gus Althaf menoleh ke belakang, ia mengangkat alisnya bertanya saat Andina mendekat ke arahnya.
"Gus mau jadi babi ga?" Ujarnya tiba-tiba membuat Gus Althaf mengernyitkan dahinya.
"Babi?" Beo-nya.
"Iya, Gus jadi babi saya yang jaga lilin. Nanti kalau udah ambil duitnya saya tiup deh." Ujar Andina menyengir. Gus Althaf menggelengkan kepalanya, kok ada manusia seperti ini?
"Wong edan!" Ujarnya kemudian meninggalkan Andina yang yang masih menyengir kuda.
"Kok ditinggal?" Ujar Andina melihat kepergian Gus Althaf.
Sedangkan Azizah sedari tadi berusaha untuk menahan tawanya, bagaimana ia bisa mempunyai teman se-random ini?
"An!" Panggil Azizah. Andina menoleh ke belakang melihat Azizah yang tertawa dan menggelengkan kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HAMASAH CINTA (END)
SpiritualReligi - Romance "Dengan cara apapun, pacar kamu ngga akan bisa mengalahkan saya jika lauhul Mahfudz kamu itu saya! Saya dan kamu akan menjadi cinta abadi sampai ke Jannah." - Zema Sa'ad Alamar ____________________________________ Nikah muda. Hal i...