.....
Manik mata Zira membulat saat memasuki kamar asrama, ia mendapati Azizah yang sedang murajaah. Gadis itu menghampirinya.
"Zah?" Sapa Zira saat mendekati Azizah.
Gadis dengan hijab warna biru itu menoleh, ia menutup Al-Quran yang ia gunakan tadi. Kebetulan juga Azizah menyelesaikan murajaah-nya. "Kenapa Zir?" Tanya Azizah.
Zira mendudukkan tubuhnya di tepi ranjang. "Kamu udah pulang?" Tanya Zira.
Gadis itu mengangguk sebagai jawaban, sebenarnya Azizah tadi tidak jadi pergi ke kampus dikarenakan dosennya tidak masuk. Maka dari itu ia kembali ke pesantren sejak pagi tadi setelah Zira dibawa Gus Zem ke ndalem.
"Loh kenapa? Sejak kapan juga pulangnya? Kamu ngga nyari aku dimana gitu?" Tanya beruntun dari Zira membuat Azizah menghela nafas.
"Satu-satu Zira." Tegur Azizah.
Zira menggaruk tengkuknya tak gatal seraya terkekeh. "Hehe...afwan."
"Aku tau kamu dimana tadi." Sebelum Zira kembali bertanya, Azizah terlebih dahulu memotong.
Gadis itu membulatkan matanya terkejut. "Hah Serius?!" Kejutnya.
"Mending kamu jujur sekarang ke aku!" Pinta Azizah, ia mengubah posisinya dengan menyilang-kan kakinya. Azizah siap mendengar penjelasan gadis yang ada didepannya saat ini.
Zira berdeham gugup, entah apa yang akan ia jelaskan. Zira mengerti tidak mengerti apa yang dimaksud Azizah hanya saja takut salah dengan pemikirannya. "J-jelasin apa?" Tanyanya.
"Udahlah Zira, kamu ga usah mengelak lagi. Sekarang Jelasin!" Ujar Azizah penuh penekanan, gadis itu sudah penasaran sebenarnya.
"Y-ya tapi jelasin apa dulu?" Ujar Zira mencoba agar Azizah lebih mengatakan apa maksudnya meminta penjelasan padanya, takutnya ia salah bicara nanti.
"Ck..tentang kamu digendong sama Gus Zem!"
Deg
Zira mematung mendengar penuturan gadis yang ada di depannya itu, bagaimana bisa Azizah tahu saat Gus Zem menggendongnya menuju ndalem tadi?
"K-kok tahu?" Ujarnya gugup.
Azizah menghela nafas. "Gimana bisa aku ngga tahu, tadi kan aku bilang balik dari pagi. Nah aku segera ke asrama mau tahu keadaan kamu yang sedang sakit, malah aku lihat kamu digendong sama Gus Zem." Jelas Azizah.
KAMU SEDANG MEMBACA
HAMASAH CINTA (END)
SpiritualReligi - Romance "Dengan cara apapun, pacar kamu ngga akan bisa mengalahkan saya jika lauhul Mahfudz kamu itu saya! Saya dan kamu akan menjadi cinta abadi sampai ke Jannah." - Zema Sa'ad Alamar ____________________________________ Nikah muda. Hal i...