HC | 45

37.7K 2.2K 20
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.....

Rumor perceraian antara Gus Zem dengan Zira terus menyebar di seluruh penjuru pesantren, sebab sudah tiga bulan ini Zira tidak ada di pesantren.

Seminggu berada di rumah sakit, saat sudah diizinkan pulang wanita itu tidak kembali ke pesantren melainkan ke rumahnya dulu bersama sang ayah. Tentu Hasan tidak mengizinkan sang putri kembali ke pesantren dan melarangnya bertemu dengan suaminya.

Pria yang menginjak usia empat puluh tahun itu sudah sangat merasa kecewa kepada sang menantu, ia sudah tidak mempercayai Gus Zem lagi untuk menjaga sang putri.

Tok tok

Ketukan pintu itu mampu membuyarkan lamunan Zira yang saat ini sedang menatap ke arah jendela, kakinya ia langkahkan untuk membuka pintu kamarnya.

"Permisi non, ini susu untuk non Zira." Seorang wanita paruh baya memberikan segelas susu pada Zira saat ia membuka pintu kamarnya.

"Terimakasih, Abah kemana bi?" Ujar Zira seraya bertanya dan mengambil segelas susu itu.

"Tuan ada di kamar non." Jawab sang wanita paruh baya tersebut.

"Ya sudah bi, terimakasih untuk susunya ya." Ujar Zira dengan mengulas senyum.

"Iya non, sama-sama." Kemudian wanita itu kembali menutup pintunya.

Semenjak sang istri meninggal, Hasan memutuskan untuk memperkerjakan seorang asisten rumah tangga agar dapat membatu dirinya membersihkan rumah. Meskipun asisten itu tidak menetap di rumah melainkan hanya bekerja setengah hari Hasan merasa sangat terbantu.

Sejujurnya bisa saja pria itu mengerjakan pekerjaan rumah karena sering membantu Amira juga, tetapi tetap saja ia tidak bisa melakukan semua pekerjaan rumah sendirian tanpa bantuan seseorang.

Zira mendudukkan tubuhnya di meja belajarnya, ia membuka laptopnya kemudian mengerjakan sesuatu di sana. Iya, sebentar lagi wanita itu akan melaksanakan sidang skripsi.

Saat sedang fokus, sesekali ia meneguk susu yang sudah dibuatkan oleh sang asisten rumah tangga.

"Non Zira!" Panggilan dari luar kamar itu mengalihkan perhatian Zira, wanita itu membuka pintu kamarnya kembali karena sebuah ketukan.

"Iya bi ada apa?" Tanya Zira diambang pintu.

"Itu non, di depan ada laki-laki yang nyari non Zira katanya." Ujar Hasti-sang asisten rumah tangga.

"Siapa bi?" Ujar Zira bertanya kemudian ia keluar dari kamarnya dan menutup pintu.

"Saya juga ga tau non." Jawab Hasti.

"Iya udah bi, saya temui dulu." Wanita itu berjalan menuju ke ruang tamu, hendak membuka pintu utama namun dikejutkan dengan suara sang ayah.

"Zira! Mau kemana sudah malam begini?" Tanya Hasan menghampiri sang putri.

HAMASAH CINTA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang