.....
Seluruh penjuru pesantren dihebohkan dengan postingan sosial media di akun resmi pondok pesantren An-Nafi', Zira yang baru saja kembali dari ndalem itu terus diperhatikan oleh semua santriwati setiap kali berpapasan dengannya.
Hingga seorang gadis menarik lengannya, Zira terkejut namun setelahnya ia menatap kesal ke arah gadis yang sudah menariknya tadi.
"Lepasin." Zira menepis kasar cengkeraman gadis itu di lengannya.
"Sebenarnya kamu siapa sih?" Ujarnya menyentak.
"Maksudnya?" Zira memutar bola matanya malas, ia sudah bosan menghadapi sikap Sofia yang selalu mementingkan senioritas.
"Apa hubungan kamu sama Gus Zem?" Sofia bersedekap dada menatap sinis Zira, gadis itu mengernyitkan dahinya mendengar pertanyaan Sofia.
"Yang saya bilang benar kan, kamu disini hanya mencari perhatian? Iya kan?" Tuduh Sofia.
"Maksudnya apa sih? Kalau ngomong itu yang jelas!" Geram Zira.
"Kenapa kamu memeluk Gus Zem di kamarnya?" Pertanyaan Sofia membuat Zira terdiam, apa yang sebenarnya terjadi. Mengapa Sofia tahu jika tadi dirinya berada dikamar Gus Zem?
"Saya perlu penjelasan kamu sekarang!" Tekan Sofia.
Zira terdiam mematung, ia bingung. Apa yang harus ia katakan pada gadis itu, jika dirinya adalah istri dari Gus-nya.
"ZIRA!" Panggilan itu mengalihkan perhatian kedua gadis itu, mendapati Azizah dan Andina yang berjalan ke arah mereka.
Dengan wajah paniknya Azizah mendekat ke arah Zira. "Ada yang mau aku omongin." Ujar Azizah berbisik namun masih terdengar oleh Sofia.
"Zira masih ada urusan dengan saya!" Ujar Sofia.
"Maaf mba, tapi ini sangat penting." Kemudian Andina membawa Zira pergi dari hadapan Sofia yang menatap kesal ketiga gadis itu.
Kini mereka berada di kamar asramanya, Azizah mengunci pintu kamar. Sedangkan Zira duduk di meja belajarnya, kemudian Azizah maupun Andina duduk dan menghadap kearahnya.
Zira dibuat bingung dengan mereka, mengapa harus mengunci pintu untuk berbicara dengannya?
"Kenapa? Ada apa?" Bingung Zira menatap kedua gadis dihadapannya.
Andina melihatkan layar ponselnya, Zira memperhatikannya dengan seksama. Kemudian ia membelalak terkejut, setelah mengetahui postingan foto dirinya bersama Gus Zem yang ditunjukkan oleh Andina berada di sana.
"Loh ini aku sama Gus Zem? Kok bisa?" Panik Zira merebut ponsel milik Andina.
Zira menutup mulutnya terkejut, ia kembali memperhatikan foto itu. Dan baru menyadari, bahwa foto itu diambil di hari ini saat dirinya berada di kamar bersama suaminya tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
HAMASAH CINTA (END)
SpiritualReligi - Romance "Dengan cara apapun, pacar kamu ngga akan bisa mengalahkan saya jika lauhul Mahfudz kamu itu saya! Saya dan kamu akan menjadi cinta abadi sampai ke Jannah." - Zema Sa'ad Alamar ____________________________________ Nikah muda. Hal i...