_ it's YOU ?... _

158 13 2
                                    


.[ titik tebal dan tulisan miring = Masa lalu ].

.
.
.
.

.......

Di ruang Art.

" Phi!!, Apa yg sedang kau lakukan ?... "_ Tanya Mark sambil menumpukan dagunya di atas Bahu Vines.

Vines tersenyum dan menoleh kearah Marak, " Melukis, Apa Vivin tdk bisa lihat ?... "_ Seru Vines menggoda Mark.

" Au.. Tdk perlu menjawab seperti itu juga, Itu membuat perasaan Mark tdk baik "_ Keluh Mark yg langsung mengangkat dagunya menjauh.

Vines menghela nafasnya kemudian membalik tubuhnya menghadap Mark yg saat ini merundukkan kepalanya dgn bibir manyun.

" Ah... maafkan Phi na, Phi tdk akan menggoda Vivin lagi, okeh ?.."_ seru Vines sembari mengelus rambut junior yg amat Di sayanginya itu.

Mark mendongak menatap Vines yg masih tersenyum kpdnya.

" lalu... kapan Phi akan berhenti memanggil Mark seperti itu?... itu terdengar geli kau tau ?..."_ Mark.

Vines meraih kedua tangan Mark dan menggengamnya erat , " Bukannya itu manis?... "_ Serunya yg langsung di jawab gelengan kepala Mark.

" Vivin, Vines and Avin . Mmmm.... menurut Phi itu manis na, juga.. keren. Dgn Begitu semua tau kalo Vivin ini milik Phi "_ Vines.

Mark tersipu malu mendengar ucapan seniornya,  pipinya langsung memerah , juga bibir mungilnya itu tdk bisa berhenti tersenyum.

" Phi bicara apasih?..., siapa milik Phi?... kau Gila! "_ Seru Mark malu2.

Vines yg melihat bocah yg begitu imut di depannya itu tdk bisa menahan diri unuk tdk mencium nya.

Muachhh....

Dgn cepat bibir itu mendarat di bibir mungil Mark, yg membuat si pemilik bibir terkejut.

" Mark milik Phi na, ingat itu!! "_ Seru Vines lalu kembali mencium Bibir Mark.

Muachhh....

Tentu saja ciuman itu lagi2 membuat Mark terkejut.

" Phi!!, Apa yg Phi lakukan ?... orang2 akan melihat kita "_ Protes Mark sambil menoleh kekiri dan kekanan, dan baru ia sadari jika tdk ada siapapun di dalam ruangan itu selain dirinya dan Vines.

" see... tdk ada siapa2 di sini "_ Ledek Vines setelah Mark memastikan keadaan sekitar mereka.

Mark tersenyum malu, saking malunya membuat  Dia tdk mempunyai keberanian untuk menatap sang senior.

" ah, kemari "_ seru Vines sambil menarik Mark untuk duduk di pangkuannya, tentu saja itu membuat Mark terkejut.

" lihat lukisan ini!!, indah kan?.. "_ tanya Vines sambil menunjuk lukisan yg ada di depan mereka.

" SWEET HEART " Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang