.[ titik tebal dan tulisan miring = Masa lalu ].
.
.
.
.
.\|/
......
Vines begitu telaten mengurus Mark yg sakit, Ia membantu Mark untuk mengelap tubuhnya, mengganti pakainnya, mengompresnya, dan mengecek suhu tubuh Mark tiap satu jam sekali , dgn harapan Demam di tubuh orang yg ia cintai itu cepat turun.
Jadwal aktifitas Mark yg padat Di tambah tugas2 kuliah, membuat Mark tdk mempunyai waktu yg cukup untuk istirahat. Bukan hanya krn itu, Mark yg akhir2 ini sering mimpi buruk, membuatnya tdk bisa tidur dgn nyenyak, bahkan membuatnya takut untuk memejamkan matanya.
Dia Takut jika mimpi itu akan datang lagi di tidurnya......
Sebuah mimpi tentang dirinya yg melihat Sang Ayah di pukul dan di siksa oleh segerombolan preman penagih hutang krn beliau tdk bisa melunasi hutangnya tepat waktu.
Mimpi tentang sang Ayah yg menjerit kesakitan krn penyakit yg beliau derita.
Mimpi sang Ayah yg lompat dari atas gedung krn ingin mengakhiri hidupnya.
Dan mimpi2 yg lainnya yg selalu berhubungan tentang sang Ayah......
Mark perlahan membuka kedua Matanya, ia menoleh kearah Vines yg saat ini terlihat tertidur pulas di sampingnya dgn posisi duduk bersandar di tempat tidur.
Bibir Mark tersenyum, kedua matanya menitikan air mata, ia merasa tersentuh dgn apa yg seniornya itu lakukan.
Masih ia ingat jelas bagaimana Vines menggendongnya tadi siang saat tubuhnya hampir terjatuh lunglai di koridor kampus.
Ekpresi seniornya itu benar2 terlihat panik waktu itu, bahkan dia hampir menangis saat melihat tubuh Mark yg begitu lemas." phi begitu mencintai ku kah Phi?.. knp Phi begitu perduli kpd ku, knp phi begitu sangat baik kpd ku ?... "_ seru Mark dalam hati.
Mark meraih handuk kecil yg menempel di dahinya, meletakkan handuk itu kedalam baskom yg berisikan air yg berada di atas meja samping tempat tidur. Ia berusaha mengangkat tubuhnya yg masih terasa lemas itu untuk bisa duduk dgn nyaman.
Perlahan digerakkannya tangan itu menyentuh rambut Vines yg jatuh menutup mata sang senior, Mark merapikan rambut itu dgn sangat hati2 krn tdk ingin membuat Vines terbangun.
Di tatapnya wajah sang senior yg terlihat begitu lelah disana, dalam hati Mark berkata pasti sang senior kelelahan krn merawat dirinya seharian." Thank you na Phi Vines "_ Seru Mark sangat pelan, takut menggangu tidur Vines yg begitu yaman.
Mark bermaksud untuk beranjak dari tempat tidur untuk mengambil selimut yg lain agar bisa ia pakai untuk menyelimuti Vines. Sayangnya sebelum ia berhasil turun dari atas kasur, tangan Mark tdk sengaja menyenggol lengan Vines yg berada tepat di samping tangannya, memuat Vines terbangun dari tidurnya.
" Mark "_ seru Vines saat melihat juniornya itu hendak turun dari atas kasur.
" maafkan aku Phi .. "_ seru Mark menyadari kalo Dia sudah membuat Vines terbangun.
Vines yg sudah fully a wake segera beranjak dan melarang juniorny itu untuk turun dari kasur, " Apa yg kamu lakukan ?... kau masih sakit Na "_ serunya Kawatir.
KAMU SEDANG MEMBACA
" SWEET HEART "
FanfictionRAINBOW story LGBTQ ' Bl ' [ from YIN WAR ] 01.06.2022 " Bagaimana Jika Aku tidak memiliki memori VINES, Apa Phi masih menyukai Ku?... " _ Tara.