_°_ Final Sheet _°_

59 5 1
                                    

[ titik tebal dan tulisan miring = Masa lalu ].
.
.
.
.
.
.

__________

.......

" Apa Yg sedang Kau lakukan Phi?..."_ Tanya Seseorang tiba2, membuat Vines terkejut.

" Hoihhhh... Kau Mengagerkan Ku "_ Seru Vines.

" Hehehe... Maaf "_ seru seseorang tersebut, " Jadi... Apa yg sedang Phi lakukan disini?...."_ tanyanya lagi, penasaran.

" Emm... Aku Melihat Banyak Orang masuk kedalam Rumah ini, Krn Gerak Gerik mereka sangat mencurigakan, jadi Aku memutuskan untuk datang memastikan "_ jawab Vines.

" Huff... Ada2 aja Kau Phi, Biar Aku kasih Tau ya. Rumah ini tu Rumah milik Vegas, Dan Orang2 yg phi lihat itu , Ajudanya Vegas "_ jelas Seseorang tersebut.

" I see "_seru Vines Manggut2, " Kok Kamu Tau?..."_ Tanya Vines Aneh.

" Tentu saja Aku Tau, Orang Aku yg bersihin Rumah ini "_ Jawab seseorang tersebut.

" Ohhhhh.... "_ Gumam Vines.

Seseorang tersebut geleng2 kepala , " Disini tdk ada Apa2 Phi, Semua Baik2 saja. Tdk perlu kawatir. Lagipula, Rumah ini tuh cuma Rumah singgah Vegas. Tdk ada yg aneh2"_ serunya.

" Ok ok, Maaf Sudah berfikiran buruk. Kalo gitu Aku permisi "_ seru Vines berpamitan.

" Key "_ gumam seseorang tersebut.

Vines melangkahkan kakinya menjauh dari Rumah Serba Hitam tersebut, Walaupun sesekali masih menoleh kebelakang untuk sekedar memastikan jika apa yg ia fikirkan itu salah. Ia yg sempat melihat seseorang sedang mencambak rambut dan menarik paksa tubuh seseorang didalam sana, membuat Vines Tdk bisa percaya dgn apa yg pemuda itu katakan.

..........

______
______

..........

Di Rumah Sakit.

" Selamat Ya "_ Seru Mark tersenyum lebar, Sembari menyerahkan bucket yg berisikan buah2an dan juga bunga Baby's Breath, kpd Riyan.

" Terimakasih Phi "_ Seru Riyan senang, Ia mengambil alih Bucket tersebut dari tangan Mark , " Terimakasih sudah datang kemari" _ lanjutnya yg kemudian meletakkan bucket di atas meja kecil samping ranjang rumah sakit, dimana Sang istri masih berbaring lemas di sana.

Mark mengelus kepala Nirin, ia mengecup lembut kening wanita yg amat di sayanginya tersebut. " Selamat Ya sayang ", serunya tersenyum begitu manis. " Phi Benar2 bangga kepada mu, kamu wanita yang hebat "_ lanjutnya.

Riyan tersenyum haru mendengar kalimat yg di ucapkan Mark, air matanya menetes begitu saja saat mengingat bagaimana perjuangan Nirin melahirkan anak kedua mereka. Kondisi sang istri yg memang tidak baik  kala itu, membuat Riyan sangat kawatir dan cemas. Terlebih lagi saat sang istri memaksa untuk tetap melahirkan secara normal, yg sebenarnya sangat di tentang oleh dokter karena bisa membahayakan nyawanya.

Saat itu juga...

" Yo!!, Riyan, Kami Datang menjenguk jagoan kecil kami "_ seru Aof yg langsung membuat Riyan dan Mark menoleh kearah pintu kamar rumah sakit, Dimana Sudah berdiri Buil, Ton Dan Juga Aof disana.

" Hai Guys ... "_ seru Riyan Tersenyum lebar, Ia segera mengusap air matanya yg sudah membasahi kedua pipinya tersebut.

Buil berlari kecil menghampiri Riyan, Ia tersenyum dan langsung mendekap tubuh sahabatnya tersebut, erat. " Selamat Ya Riyan atas kelahiran putra mu "_ serunya.

" SWEET HEART " Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang