_ sunflower _

57 8 7
                                    

.[ titik tebal dan tulisan miring = Masa lalu ].
.
.
.
.
.

__________________


Di Rumah sakit.

Riyan Mondar Mandir di depan pintu Kamar 507 tersebut, sembari terus menggigit2 kuku jempol kanannya. Fikiran Riyan benar2 tidak Tenang saat ini, memikirkan Keadaan Tara yg Tiba2 Menurun drastis. Sahabatnya itu Tiba2 Memejamkan kedua matanya perlahan dgn keadaan Tubuh yg sangat lemas, bahkan detak jantung Tara juga sempat berhenti saat itu membuat semua mahluk yg berada di dalam Ruangan panik.

Walaupun Jantung Tara sudah kembali berdetak, Tetap saja belum bisa membuat Riyan Merasa Tenang, Apalagi Mendapi Dokter yg menangani Tara tersebut belum juga keluar dari dalam Ruangan. Bukan Cuma Riyan, Aof dan Yg lain juga sama kawatirnya dgn Riyan, hanya saja Mereka memilih Duduk di kursi dan mencoba untuk menenangkan Diri mereka sendiri.

" Apa Kau sudah menghubungi Orang tua Tara?..."_ Tanya Aof kpd Riyan.

Riyan mengangguk mengiyakan, " Mereka sedang Menuju kemari "_ Jawabnya, Masih mondar mandir di depan pintu.

" Syukurlah "_seru Aof.

" Semoga Tara tdk papa, semoga Tara baik2saja "_seru Buil kawatir.

" Dia pasti Akan baik2 saja, percayalah. "_ Seru Ton mencoba menenangkan Buil yg sudah hampir Menangis, Ia tau sahabatnya itu pasti merasa bersalah dan tdk berhenti menyalahkan dirinya atas Kondisi Tara yg tiba2 semakin buruk.

" Em, Tara Akan baik2 saja Na. Kita Tau sekuat Apa sahabat kita, Dia pasti bisa melewati semua ini "_Seru Aof menambahkan, berharap Buil bisa sediki Tenang. Walaupun sebenarnya Dia sendiripun tdk begitu yakin dgn kalimat yg ia ucapkan, Melihat bagaimana keadaan sang sahabat sebelum Dokter menyuruh Mereka Keluar beberapa menit yg lalu.

Berbeda dgn ke 3 sahabatnya yg terlihat begitu Kawatir, Ton justru terlihat jauh lebih tenang. Ekpresi Cemas Tdk begitu terlihat di wajah kekasih Baru Yoon tersebut, Dia Bisa mengontrol emosinya jauh lebih baik dari teman2nya. Itu juga kenapa ekspresi wajah Ton telihat jauh lebih tenang, Walaupun Ia sama kawatirnya seperti yg lain.

" Euh Ai Of "_ seru Riyan Menoleh kearah si pemilik nama.

" Yes "_Seru Aof menoleh kearah Riyan yg masih mondar mandir di depan pintu.

" Apa Kau sudah menghubungi Kekasih Mu?... "_Tanya Riyan, Mengingat ia sempat Meminta Aof menghubungi Boom, Meminta Aof untuk Menyuruh kekasihnya itu Menemui Mark di Alamat Yg Buil Berikan.

" Sudah, Aku sudah Menyuruhnya untuk datang Ketempat Itu "_ Jawab Aof tersenyum tipis.

" Good, Semoga Phi Boom Bisa bertemu dgn Phi Mark dan Bisa membawanya kemari "_ seru Riyan penuh Harap.

Aof dan Yg lain mengangguk pelan, Mereka juga berharap sama seperti Yg Riyan harapkan.

" Phi Boom, Semoga Kau cepat Menemukan Phi Mark Phi. "_Seru Boom dalam hati, Ia merasa saat ini Kekasihnyalah Harapan Mereka satu2nya. Krn Ia Yakin Hanya kehadiran Mark lah Yg bisa membuat Tara kembali membaik. Ia juga sudah mulai putus asa Krn tdk bisa melakukan apapun untuk membantu sahabatnya, terlebih lagi saat Ia tdk bisa Menuruti permintaan Tara yg ingin ikut pergi dgn Boom ke Chiangmai.

" SWEET HEART " Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang