Bab 29

8.7K 825 19
                                        

Apa keuntungan bekerja di industri fashion? Jawabannya gampang, selalu tahu update mode terbaru dan gak bingung milih baju kalau mau ada acara!

Malam itu, Lessandro sengaja menjemputku untuk menghadiri pesta kemenangan AC Milan yang berhasil menjadi juara liga champion tahun ini. Pesta akan diadakan di sebuah klub mewah di kota Milan.

Yup, tidak salah. AC Milan keluar sebagai juara liga champion setelah pertandingan sengit dengan Liverpool. Dengan skor 2-1.

Aku teringat saat menonton pertandingan final itu di kantor Monelo. Di babak pertama sampai turun istirahat, skor tetap sama 1-1. Suasana begitu tegang dan mencekam saat beberapa kali gawang AC Milan nyaris kebobolan.

Berkat kepiawaian dan kegigihan Osvaldo menjaga gawangnya, beberapa kali AC Milan berhasil menepis gol Liverpool. Dan membuat para pemain Liverpool putus asa.

Gol kedua AC Milan tercipta dari tendangan Lessandro. Hingga AC Milan akhirnya membalik keadaan dan menjadi pemenang dengan skor 2-1.

Masih kuingat euforia dan kegembiraan semua orang di Monelo, yang ikut menyaksikan jalannya pertandingan. Sorak sorai kegembiraan mengiringi kemenangan AC Milan.

Miuccia memelukku erat sambil berlinangan air mata, meski aku tidak mengerti kenapa ia menangis. Simoneta berteriak gembira dan Franscesco yang biasanya selalu tenang dan berwajah datar, kulihat berseru sambil berselebrasi keliling kantor berdua Gianfranco, Pattern Makernya Monelo.

Suasana benar-benar semarak. Seakan kemenangan itu bukan hanya milik AC Milan saja. Tapi juga seluruh orang di kota Milan dan Italia pada umumnya. Baru kali ini aku merasakan euforia yang begitu besar dari sebuah pertandingan olahraga yang bernama Sepak bola. Seakan dengan sepak bola dan kemenangan yang diraih AC Milan, seluruh kota dan negeri bersatu dalam euforia sang juara.

Diam-diam aku tersenyum, memandang sekali lagi diriku yang terpantul di depan cermin besar meja rias di kamarku. Gaun yang aku kenakan tidak terlalu seksi, namun elegan dan berkesan mahal.

Rambut panjangku kubiarkan terurai, sepatu hak tinggi lima senti cukup menunjang penampilanku yang membuatku lebih tinggi lima senti dari aslinya. Beginilah nasib orang pendek. Aku jamin, meski sudah mengenakan sepatu berhak lima senti. Tetap saja nanti aku bakalan terlihat pendek diantara orang-orang yang hadir.

Apa malam ini Miuccia juga bakal hadir di pesta? Pikirku. Tentu saja! Ia kan berkencan dengan Pablo, tidak mungkin kalau tidak datang. Apalagi ini pesta perayaan kemenangan AC Milan.

Saat aku keluar dari kamar, kulihat Lessandro sudah menungguku dengan sabar. Ia mengenakan kemeja putih yang dipadukan dengan jas hitam formal dan celana panjang hitam berbahan kashmir. Sepasang sepatu hitam mengkilat yang terlihat mahal dan jam tangan bermerek di pergelangan tangan kirinya. Sempurna, cuma satu kata itu yang bisa mencerminkan dirinya malam ini. Kenapa dia tampan sekali sih?

Lessandro menatapku, apa cuma perasaanku saja atau dia memang terlihat tercengang melihatku?

"Bellissima...kau menakjubkan."

"Gombal ya?"

"Beneran, kamu cantik. Gak rugi aku jadi pasangan kamu ke pesta. Nanti tolong jangan jauh-jauh dari aku ya."

"Hah? Kenapa?"

"Pasti bakal banyak yang deketin kamu. Aku gak mau kamu disamber cowok lain."

Aku nyaris memutar mata mendengar omongan Lessandro yang cringe begitu. Apa dia lupa kalau gadis Italia itu jauh lebih cantik dan seksi daripada aku? Dan di pesta nanti, pasti bakal banyak gadis cantik yang datang.

Seperti kata peribahasa. Ada gula ada semut. Banyak cowok ganteng pemain sepak bola, pasti juga banyak gadis cantik yang merubung.

Lessandro membukakan pintu mobil maseratinya. Italia, selain terkenal dengan sepak bolanya, juga terkenal sebagai produsen mobil-mobil mewah supercar kelas dunia. Macam ferrari, lamborghini dan juga Alfa Romeo. Termasuk maserati yang kini sedang dikendarai Lessandro.

Dulu, aku juga sering menaiki mobil mewah milik Theo. Karena ia pecinta mobil mewah sekelas lamborghini dan ferrari. Namun melihat Lessandro, di usia yang begitu muda telah berhasil dalam segi financial. Bagiku itu pencapaian yang luar biasa.

Usianya baru dua puluh satu tahun. Tapi sudah mampu membeli mobil sekelas maserati. Belum lagi jam tangan rolex emas di pergelangan tangan kirinya. Berapa gaji Lessandro sebagai pemain sepak bola di AC Milan? Hingga ia mampu membeli barang-barang mewah itu?

"Oh, jangan heran. Gaji pemain sepak bola klub raksasa eropa itu tinggi, An. Bahkan ada yang digaji sebesar satu juta euro sepekan. Maka tidak heran kalau banyak dari mereka yang bisa membeli barang-barang mewah, rumah mewah dan juga pesawat pribadi." Aku teringat percakapanku dengan Miuccia suatu siang, saat sedang melihat tabloid yang memuat bintang sepak bola kelas dunia sekelas Christiano Ronaldo dan Lionel Messie. Atau Kylian mbappe. Lengkap dengan profil dan harta yang mereka miliki.

Aku tercengang. Satu juta euro sepekan? Itu hampir sama dengan delapan belas milyar rupiah! Bila dikonversikan ke mata uang rupiah. Dan itu hanya gaji...sepekan?

Lalu belum lagi pendapatan dari iklan yang mereka bintangi. Juga bayaran sebagai brand ambasador suatu produk. Atau undangan ke acara-acara komersil lainnya, berapa uang yang mereka dapat?

Miuccia tertawa geli melihatku yang ternganga begitu. "Lihat saja Lessandro, setelah keberhasilannya di piala champion. Meraih penghargaan sebagai pencetak gol terbanyak dan juga pemain terbaik dari semua tim. Apa kau pikir penghasilannya bakalan tetap sama seperti sebelumnya? Dijamin, gajinya bakal meningkat pesat. Gak heran kalau tahun depan dia sudah bisa membeli pesawat pribadi sendiri!"

Aku makin tercengang. Pesawat pribadi? Membeli pesawat? Hei, harga pesawat itu tidak main-main ya. Ratusan milyar! Apa mungkin Lessandro bisa membeli pesawat seharga ratusan milyar? Miuccia pasti bercanda!

"Nggak percaya? Lihat saja nanti! Kamu bakal dibikin terkaget-kaget, An!" Tawa Miuccia semakin kencang. Senang melihatku yang cuma bisa melongo mendengar ucapannya. " Kamu baru sadar calon pacarmu itu milyuner? Meski cuma pemain bola, tapi jangan memandang rendah. Penghasilannya gak main-main loh. Gimana? Masih ragu buat jadiin Lessandro pacarmu?"

Cih, kurang ajar Miuccia!

****************

Sebelumnya terima kasih ya buat para readers yang sudah sudi membaca cerita saya ini.

Dan terima kasih juga untuk semua kritik dan masukannya.

Saya juga mau minta maaf kalau ternyata cerita ini terlalu membosankan untuk kalian, terlalu bertele-tele dan terlalu menyanjung kemewahan.🙏

Atau ada diantara kalian yang tidak sabar dengan jalan ceritanya, ingin langsung masuk ke intinya atau konflik.

Saya hanya ingin menjelaskan, setiap cerita yang saya buat sudah sesuai outline yang saya rancang. Namun terkadang ide saya menulis suka melebar kemana-mana, hingga mungkin bagi kalian membosankan.

Cerita ini memang belum masuk konflik, tapi bakal segera kok. Kalau berdasarkan outline, chapter di cerita ini malah lebih sedikit dari Serenada Biru. Tapi ya itu, terkadang ide penulisan saya suka nongol keluar dari outline.

Contohnya saat ini saya juga sedang sibuk revisi Serenada Biru. Setelah saya ketik ulang, ternyata saya nemu ide-ide baru yang sangat berbeda dari versi wattpad. Jadi jangan heran kalau kalian nemu cerita saya di platform lain, judul sama, jalan cerita sama tapi ada perbedaan babnya dan tambahan di sana-sini.

Dan soal kemewahan, saya punya beberapa stok novel yang kisahnya dari kalangan bawah. Tapi memang belum sempat saya tulis. Masih terdiri dari outline-outline yang saya buat.

Karena terus terang, waktu saya bukan hanya di depan laptop atau handphone. Saya masih punya bocil dan suami yang harus diurus. Belum lagi antar jemput bocil sekolah dan kegiatan korlas lainnya. Maaf ya, sesibuk itulah pekerjaan ibu rumah tangga kayak saya. Mungkin bagi yang sudah menikah dan punya anak kecil, bisa tahu repotnya jadi ibu rumah tangga.

Tapi saya tetap mau berterima kasih untuk semua kesabaran kalian. Sabar ya sayangku, sedikit lagi kok konfliknya. Saya sayang kalian, karena tanpa kalian semua saya ini bukan apa-apa.

Salam sayang selalu

Eykabinaya

Love Is Blue (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang