fix you

234 36 11
                                    

selamat membaca🤍

-

suasana sekolah mahesa tak jauh berbeda dengan sekolah dhista. lantaran para awak media yang berdiri didepan gerbang sekolah sambil berteriak menyuruh putra kedua tuan mahanta keluar dari sekolah untuk menjawab pertanyaan terkait permasalahan keluarganya.

mahesa sampai kesulitan untuk menerobos gerombolan awak media, ia harus membunyikan klakson berulang kali sambil berteriak untuk membuka jalan karena ia hendak masuk ke dalam sana.

"minggir tolol! gua mau masuk!!", ia masih melajukan motornya perlahan lalu membunyikan klakson dengan keras setelah matanya menangkap satu sosok satpam sekolah bernama pak herman.

"PAK HERMAN! SAYA MAU MASUK!!"

pak herman lantas membuka gerbang sekolah, "cepet!", pak herman berteriak lantaran ia hanya membuka sedikit celah untuk motor mahesa, sementara tiga satpam lainnya menahan gerbang sekolah yang masih terus didorong oleh orang-orang diluar sana.

"makasih pak!"

mahesa akhirnya masuk, ia memakirkan motornya dan gerbang sekolah langsung ditutup rapat oleh pak herman.

"hari ini saya bolehin masuk! lain kali kalo kabur lagi ga ada ampun buat kamu!"

mahesa tertawa, "sssst, udah sana bantuin yang lain! esa mau ke kantin dulu, haus!"

tidak ingin berlama-lama lagi, mahesa lantas berlari menuju kantin. namun baru saja ia sampai di lorong menuju kantin, ia lagi-lagi kesulitan untuk menerobos gerombolan siswa dan siswi yang penasaran akan sankara yang mengamuk dikantin.

"ck, sankara nyusahin anjing", gumamnya

"HEH! MINGGIR LO SEMUA, GUA MAU LEWAT!!"

teriakannya sontak membuat siswa dan siswi yang berdiri dilorong membukakan jalan untuk mahesa lewat, "tolol!", umpatnya.

BRUK!

PRANG!!

suara meja yang dibanting itu semakin jelas ditelinga mahesa. sedikit lagi ia sampai, dan..

mahesa menghembuskan nafasnya dengan kasar begitu melihat beberapa meja dikantin sudah terbalik beserta beberapa piring berisi makanan dan gelas yang berisi minuman berceceran dilantai.

"NGOMONG APA LO TADI?! GA USAH BAWA-BAWA NAMA ABANG GUE! NGOMONG DEPAN GUE KALO BERANI!!"

sankara mencekik leher seorang laki-laki yang berdiri didepannya.

"s-san udah! pleasee.." dari arah belakang arka terus merengek meminta sankara untuk menghentikan aksinya-ia tak berani mendekat setelah beberapa kali tubuhnya didorong mundur secara paksa oleh sankara-namun rengekan arka tidak digubris sankara, ia malah semakin kuat mencekik leher laki-laki itu.

"SANKARA!!"

sankara yang merasa dipanggil lantas memalingkan wajahnya ke arah sumber suara.

"lepasin dia", ucap mahesa.

dengan mata yang memerah lantaran amarah yang sudah memuncak, sankara menggelengkan kepalanya, "ga. gue ga akan kasih ampun untuk siapapun yang udah ngehina keluarga gue"

semua orang yang ada disana terkesiap saat melihat cekikan sankara semakin kuat, "san lepasin!" arka berteriak lagi.

"harus gue kasarin dulu baru lo mau lepasin ni orang?"

sankara menyeringai, "gue ga takut-"

"lepasin dia brengsek!"

BUGH!

Fix You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang