selamat membaca🤍
-
dhista sedikit heran dengan sikap adiknya pagi tadi, arka menunjukan sikap yang tidak biasa, ia cenderung menghindar dari kakaknya, ia juga terlihat murung dan tidak mau menatap mata dhista.
saat dhista mengantar adiknya ke sekolah pun, arka memalingkan wajah ke arah jalanan disamping kirinya. ia tidak berisik seperti biasanya.
apa ada sesuatu yang terjadi pada adiknya? kalau memang benar ada, dhista yakin ini adalah sesuatu yang cukup serius, sampai-sampai arka jadi pendiam seperti itu.
tepukan di pundak langsung menyadarkan dhista dari lamunannya, "ta beliin air mineral sama susu kesukaannya bintang", ucap harsa sambil menyodorkan satu lembar uang berwarna biru.
"ck! aturan nyapa dulu kek! ini dateng-dateng malah nyuruh!"
"hai dhistaaaa! beliin air mineral satu sama susu kesukaannya bintang", dhista memutar kedua bola matanya, kesal namun tetap mengiyakan suruhan tiba-tiba dari harsa.
tak lama dhista kembali sambil membawa dua botol minuman dikedua tangannya.
"nih, punya lo, yang ini punya kak bintang"
"oke"
"kak bintangnya mana?"
"nanti dia nyusul", ucap harsa, "mm.. ta, ada hal penting yang harus gue omongin ke elo", lanjutnya.
"hal penting apa? lo mau nembak kak bintang? cieeee! udah capek kan friendzone terus?"
"iya ini perihal bintang, tapi bukan itu"
kecewa mendengar jawaban harsa raut wajah dhista berubah seketika, "terus apa?"
harsa menyalakan ponselnya yang tergeletak di atas meja, ia mencari sesuatu disana, "ini", gumamnya, ia langsung menunjukan layar ponselnya kepada dhista yang duduk di hadapannya.
"lo tau soal kasus ini kan? berita ini ditulis setahun yang lalu", dhista mengernyitkan keningnya saat melihat judul artikel itu. ya benar, artikel yang sempat menghebohkan semua orang lantaran keluarga mahanta yang terus mendapatkan teror dari orang tak dikenal.
"sekarang mereka lagi nyari pelakunya siapa", bisik harsa.
"wah bagus dong! gue harap pelakunya cepet ketangkep deh, terus dapet hukuman yang setimpal sama apa yang udah dia lakuin ke keluarga lo"
harsa berdesis seraya menutup matanya, ucapan dhista benar, tapi tidak tau kah ia kalau pelaku teror itu sedang duduk bersamanya?
"hubungannya sama kak bintang apa?", tanya dhista.
"gue gatau apa yang bakalan terjadi kalo sampe media tau siapa pelaku teror ini ta. gue cuma minta tolong sama lo untuk jagain bintang, apapun yang terjadi nanti, lo harus inget pesen gue, lo harus jagain bintang"
"maksudnya?"
"yaudah itu aja sih yang mau gue omongin", ucap harsa saat melihat bintang yang kini berjalan ke arah mereka.
"maaf aku lama ya?", bintang lantas duduk disamping harsa dan meminum gelas berisikan susu pesanannya.
"ngga kok, kamu laper ga?", harsa mengusap kening bintang yang berkeringat dengan punggung tangannya.
"laper banget, aku ga sempet sarapan tadi pagi"
dhista kembali memutar bola matanya, jengah akan tingkah mereka berdua- lebih tepatnya tingkah harsa yang memperlakukan bintang layaknya ratu, padahal jelas, kalau ditanya soal hubungan mereka harsa pasti menjawab bintang hanyalah teman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fix You
Teen Fiction"lights will guide you home, and ignite your bones, and i will try to fix you" - ❗disclaimer❗ -bxb -semua nama tokoh, alur, latar belakang cerita merupakan karangan penulis. jika ada kesamaan hanya kebetulan semata -beberapa part mengandung kekerasa...