selamat membaca🤍
-
rencana berkumpul diakhir pekan yang sebelumnya diusulkan oleh harsa akhirnya benar-benar terlaksana. harsa menyewa sebuah tempat camping untuk mereka berdelapan, ya, berdelapan karena jaren dan mahesa juga ikut bersama mereka.
ini adalah pertama kalinya mereka berkumpul kembali karena harsa dan bintang berkuliah di luar kota. omong-omong soal harsa dan bintang, mereka berdua kini berkuliah di kota yang sama dan di kampus yang sama. selain itu, mereka juga tinggal bersama di sebuah rumah yang tuan mahanta beli khusus untuk putranya.
saat mereka tengah asyik memanggang daging dan jagung, dhista malah duduk dibelakang mereka sambil melamun dengan sekaleng minuman bersoda yang sedari tadi belum ia buka.
"gimana sekolah lo ta?" tiba-tiba saja harsa duduk disampingnya. ia mengambil kaleng minuman soda itu lalu diberikannya lagi pada dhista.
"ga ada yang spesial, kerjaan gue tiap hari cuma nugas sama belajar"
"kata arka, lo ga punya temen disekolah?"
"ada kok, tapi gue belum terlalu deket sama mereka"
belum dekat ya? bukan, lebih tepatnya dhista menjaga jarak dari teman-temannya. kabar soal percobaan bunuh diri yang gagal membuat satu sekolah heboh. banyak dari mereka yang merasa iba, tapi tak sedikit juga dari mereka yang hanya penasaran soal dhista, bahkan ada juga yang menganggap dhista hanya mencari perhatian dari orang-orang.
dhista tak nyaman dengan pandangan beragam terhadap dirinya, maka dari itu ia memilih untuk menarik diri dari lingkungan sosial di sekolahnya. ditambah, kelulusan harsa dan bintang dari sekolah membuatnya merasa tidak punya teman dekat lagi.
"bokap nyokap lo sehat? hubungan lo sama om ardi udah baik-baik aja kan ta?"
dhista mengangguk, "sejauh ini hubungan gue sama ayah baik-baik aja bang, dia ga pernah kasar lagi sama gue. cuma.."
"cuma?"
"gue masih canggung"
"gapapa, wajar, nanti lama kelamaan juga bakal cair"
ucapan harsa persis seperti apa kata mama. semuanya butuh waktu, dhista harus lebih sabar sedikit lagi.
"dhista?" panggil mahesa. terlalu asyik membolak-balik jagung sambil bercanda dengan jaren, mahesa baru sadar kalau pacar gembulnya itu tidak ada disini.
dhista yang merasa dipanggil kemudian melambaikan tangannya ke arah mahesa, "sini sa"
mahesa lalu menghampirinya sambil membawa piring dan garpu ditangannya, "gue bawain daging sama jagung buat si gembul"
"makasih esaa"
"sama-sama tataaa"
"HOEEEEK!! JIJIK BANGET GUE DENGERNYA" harsa yang tak tahan mendengar kedua remaja yang kasmaran itu segera menjauh dari mereka berdua dan kembali berkumpul bersama yang lain.
"sok-sokan jijik! sama kak bintang aja lo takut!"
mahesa menggerutu tak jelas, tak terima dengan ucapan harsa barusan. tapi dhista malah mentertawakan mahesa, wajah masamnya ketika kesal terlihat sangat lucu.
"emang lo ga takut sama kak bintang?"
"ya.. ya- ya ngga lah! beda kan antara takut sama segan"
dibalik sifatnya yang pecicilan dan terkenal sangat ditakuti, mahesa diam-diam menyegani bintang. selain karena bintang adalah tipikal orang yang lemah lembut saat berbicara, umur bintang juga setahun lebih tua daripada umurnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fix You
Teen Fiction"lights will guide you home, and ignite your bones, and i will try to fix you" - ❗disclaimer❗ -bxb -semua nama tokoh, alur, latar belakang cerita merupakan karangan penulis. jika ada kesamaan hanya kebetulan semata -beberapa part mengandung kekerasa...