fix you

233 39 4
                                    

⚠️slight 18+ , harsh word!

selamat membaca🤍

-

"kak bintang!"

dhista berlari dengan cepat disusul oleh mahesa dibelakangnya.

bintang yang saat itu berdiri tak jauh dari lapangan sontak menengok ke arah samping kanannya. wajah bintang dipenuhi dengan lelehan air mata, walaupun bintang tau hari ini akan datang namun tak bisa dipungkiri kalau ia sangat terkejut saat melihat berita mengenai harsa.

dhista lantas memeluk sahabatnya itu dengan erat, "kita cari tempat yang aman buat bicara, ayo" dhista segera menarik lengan bintang keluar lapangan.

akhirnya langkah mereka terhenti saat dhista sadar kalau mereka sudah ada di area belakang sekolah yang sepi. dhista dan bintang duduk tepat di anak tangga yang ada disamping mereka, sementara mahesa memilih untuk berdiri sambil mengamati keadaan sekitar.

"d-dhista.. apa yang ada di media.. ga sepenuhnya bener kan? harsa ga mungkin bertindak sejauh itu, iya kan?"

mendengar ucapan bintang, mahesa langsung menyalakan ponselnya dan mencari berita tentang kakak dari temannya itu.

"ta, liat ini"

dhista mengambil ponsel yang digenggam oleh mahesa dengan cepat.

"bang harsa.." gumam dhista.

bintang kembali menangis saat melihat raut wajah terkejut dhista yang sama-sama tidak percaya akan berita itu.

"dhista please bilang kalo itu semua bohong! harsa ga mungkin pelaku teror itu kan?! harsa ga bakal kenapa-napa kan?!"

dhista menggelengkan kepalanya, "ngga! bang harsa ga mungkin bertindak sejauh ini kak. dia pasti mikirin segala konsekuensi dari perbuatannya"

"tapi dari wawancaranya om mahanta dua bulan lalu katanya dia bakal masukin pelaku teror itu ke penjara ta"

mahesa menghembuskan nafasnya kasar, "kak, harsa itu anaknya si mahanta. mana bisa dia masukin anaknya sendiri ke penjara? yang ada nama keluarga mereka jadi jelek"

"bisa aja sa. om mahanta orangnya ga ketebak, kita ga tau dia bakal ngelakuin apa sama bang harsa" ucap dhista.

"terus.. k-kita harus gimana ta? a-aku bingung.."

bintang yang masih menangis sesenggukan itu lantas ditarik oleh dhista, masuk ke dalam pelukannya. dhista memejamkan mata saat mengingat isi berita yang baru saja ia baca, disana dijelaskan bahwa harsa adalah pelaku yang selama ini dicari oleh polisi.

disana juga tertulis dengan jelas identitas istri kedua mahanta beserta anak tirinya, yang tak lain adalah yasa. sahabat dari adiknya.

"bang harsa dimana sekarang?"

"a-aku gatau ta. dia ga ada kabar dari tadi pagi", bintang memperlihatkan isi percakapannya dengan harsa. semua pesan yang bintang kirim untuk harsa itu tidak ada satupun yang dibalas olehnya.

"semalem harsa nginep, dia ga nunjukin sikap yang aneh, tapi.."

"tapi?"

"ada beberapa kalimat yang kedengeran aneh menurut aku, waktu bangun tidur juga dia udah ga ada di rumah ta, dia pergi tanpa bangunin aku"

* flashback on *

suara ketukan pintu langsung membuat fokus bintang yang tengah menonton acara favoritnya di televisi teralihkan.

"sebentar!", ucapnya dengan suara yang cukup lantang.

bintang menarik kedua ujung bibirnya sesaat setelah ia membuka pintu rumahnya. ada harsa yang kini berdiri didepan pintu sambil membawa satu bucket bunga mawar merah dan beberapa makanan manis kesukaan bintang.

Fix You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang