chap 04🌼

8.2K 595 1
                                    

Amora melangkah gelisah di kamar nya,sejak dia kembali dari toko buku dan bertemu pemuda yang ingin dia hindari membuat nya tidak bisa tidur sama sekali,apa lagi dia sudah lancang menjawab setiap perkataan pemuda itu..

"Aahh bodoh.!! Bodoh.!! Kenapa kau tidak bisa mengontrol diri mu Mora, apa kau lupa jika dia adalah malaikat maut mu?? Sekali kau bicara dia akan menarik nyawa mu." Gerutu Amora meratapi kebodohan nya.

Tadi nya dia sangat takut ketika melihat Siapa yang menolong nya,tapi saat orang itu mengatainya pendek tentu saja dia tidak terima maka dari itu dia terus menjawab perkataan nya.

"Apa yang harus aku lakukan kalau berjumpa dengan nya.??? Aaahhh Mora kau hidup dalam dua kehidupan tapi otak bodoh mu tetap saja sama.!" Kesal nya sekali lagi,Mora pun memilih berbaring..

"Tuhan semoga saja besok kami tidak berjumpa" do'a Mora setelah nya ia tertidur.

Sedang kan di kamar bernuansa hitam dan merah,terlihat seorang pemuda duduk diam di pinggir kasur dengan senyum tipis menambah ketampanan nya..

"Amora.... Menggemaskan" gumam nya terkekeh geli mengingat reaksi gadis bernama Amora saat dia bilang pendek.

"Hahaha" tawa merdu memenuhi kamar gelap nya.

🥀🥀🥀🥀🥀🥀

Seperti nya dewa Fortuna tidak mendengar keluh kesah Amora semalam,lihat dia baru memasuki gerbang sudah di sambut Novi bukan karna dia tidak ingin melihat Novi,hanya saja dia tidak suka melihat orang bersama gadis itu siapa lagi jika bukan kedua sepupu nya,delix dan Darren iya kedua pemuda itu lah yang membuat mood nya menurun...

Dewa Fortuna benar-benar tidak merestui do'a ku... Batin nya lesu.

Dia berjalan menghampiri Novi yang sedari tadi melambai pada nya,tanpa sengaja mata nya bertemu dengan orang yang mengatai nya pendek.

Hhaahh lihat lah wajah menyebal kan nya. Maki Mora.

"Ada apa dengan wajah cantik mu Mora??? Kenapa terlihat pucat dan lihat lah ini, oh ya ampun kantung mata itu,, kau tidak tau musuh yang paling mengerikan bagi perempuan? Yaitu kantung mata sayang.!!" Ujar Novi nyerocos.

"Kata kan apa yang kau lakukan semalam,hingga menciptakan kantung mata seperti ini.??" Lanjut nya.

"Novi aku tidak apa-apa,hanya kelelahan saja dan hentikan mengelus wajah ku" ucap Mora setengah merengek,dia pusing karna pipi nya di unyel oleh Novi.

"Kau serius tidak apa-apa.??" Sahut Zion.

"Em, aku tidak apa-apa."

"Apa ada yang mengganggu pikiran mu semalam.??" Lanjut zion.

Mora melirik Darren sejenak dan sial nya pemuda itu malah tersenyum mengejek yang tidak di lihat orang lain selain Mora..

Apa baru saja dia mengejek ku.??

"Tidak ada... Hanya ada serangga yang mencoba mengusik ku" jawab mora di sertai senyuman.

Gadis nakal ini...!!

"Jika tidak ada hal lagi, sekarang kita akan kekelas.. okey boys aku akan membawa Mora dulu,bye." Pamit Novi menarik Mora.

Kedua gadis itu mulai menjauh meninggal kan keempat pemuda yang masih menatap punggung mereka.

"Mora terlihat manis ya.??" Celetuk Haidar.

"Apa yang kau katakan.??" Sahut delix.

"Aku bilang,kalau Mora gadis yang manis.!!" Jelas Haidar

"Apa,manis.?? Yang benar saja,Dimata ku tidak manis sama sekali, gadis itu akan manis jika sudah terpesona dengan ku,sedang kan dia.?? Ah lupakan dia gadis tidak normal.!!" Ucap delix dengan simulasi nya sendiri.

kembali ke masa lalu.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang