Angin malam berhembus menciptakan hawa dingin menusuk kulit,di taman kota Yaang di mana kebanyakan di isi oleh pasangan yang memadu kasih,namun sangat beda dengan pasangan yang duduk diam di bangku taman seraya menatap lurus pada danau kecil di sana.
Amora mengeratkan switer hitam nya saat merasa suasana sudah mulai dingin,ia menghela nafas merasakan kecanggungan yang sedari tadi ia rasakan.
"Maafkan aku Amora!" Ucap pemuda itu memulai perbincangan.
"Aku tidak mengerti" ujar Mora menatap langit.
Darren di samping nya menoleh mendengar ucapan mora,wajah cantik Mora tampak bersinar di bawa sinar bulan.
"Kau terus mengucapkan kata maaf, yang tidak aku mengerti sama sekali apa kesalahan nya!!" Lanjut mora.
Darren menghela nafas panjang kenapa ia tidak terpikirkan untuk menjelaskan kepada Mora,tentu saja gadis itu bingung dengan permintaan maaf nya yang mendadak...
"Aku tidak tau mau mulai dari mana,aku juga takut jika kau menganggap ku aneh tapi ini semua terjadi padaku.."
Mora menoleh melihat wajah tertekan Darren,degup jantung mora kini memicu cepat ia juga takut jika Darren mengulang waktu seperti dirinya...
"Aku... Orang yang dari masa depan,lebih tepat nya aku kembali ke masa lalu" ucap Darren sendu.
Deg
Tubuh Mora terhuyung kebelakang hingga hampir jatuh dari kursi,hal yang dia pikirkan kini benar-benar menjadi kenyataan...
"Aku tahu ini sangat aneh untuk di dengar,namun semua itu nyata dan aku yang mengalami nya" jelas Darren kembali.
Mora tetap terdiam ia meremas jari nya di dalam kantong switer,keringat dingin sedikit demi sedikit mulai keluar dari pori-pori tangan nya...
"Di kehidupan lalu kita sebagai pasangan kekasih selama 10 tahun" ungkap nya tersenyum miris,ia takut mengatakan semua karna di ingatan nya 10 tahun tak ada hal manis yang ia lakukan bersama Mora,malah dia terus mengecewakan gadis itu dengan cara berselingkuh.
"Kau tampak bahagia dengan hubungan kita,dirimu dimasa lalu juga tetap sama dengan sekarang... Cantik dan anggun" tambah nya menatap lekat pada wajah Mora yang juga menatap nya dalam diam.
"Kau selalu menampilkan senyum hangat yang siapa pun akan merasa nyaman jika berada di dekat mu!!"
"Apa termasuk kau juga??"
"Apa??"
Mora menatap lurus ke mata coklat Darren.
"Kau bilang dimasa lalu kita adalah sepasang kekasih selama 10 tahun,,, terus apa kau merasakan hal yang sama seperti kau katakan itu?? Kenyamanan atau kebahagiaan??" Tekan Mora sembari mengepalkan tangan.Tidak ada jawaban dari Darren pemuda itu malah menampil kan wajah tersakitkan.
Mora tersenyum mengejek karna perasaan itu tidak pernah di rasakan oleh Darren,meski ia berjuang mempertahankan hubungan mereka namun Darren tidak merasa bersalah saat ia berselingkuh...
"Kenapa?? Apa semua hanya karangan saja?? Termasuk kembali ke masa lalu?" Tanya Mora beruntun.
"Ti-tidak... Apa yang aku katakan semua benar." Bantah Darren cepat.
"Lalu kenapa tidak menjawab?"
Sekali lagi Darren menelan ludah ia sangat bingung untuk menjawab pertanyaan Mora,di tambah mata gadis itu mengintimidasi nya.
Tidak ada hal lain di pikiran Mora dia hanya ingin tahu kehidupan lalu dari bibir Darren langsung,bagaimana menderitanya Mora di masa itu...
Terlihat Darren mengepal tangan erat rasa sakit di hati nya menusuk,lidah nya seakan keluh saat ingin mengatakan semua nya,ia takut sangat takut kalau Mora tahu semua ia akan semakin di benci...
Tentu saja kau tidak akan menjelaskan apapun,karna dimasa itu kau menyiksa ku hingga memilih mati... Batin Mora
Untuk beberapa menit keheningan itu terjalin tak ada yang ingin melanjutkan obrolan mereka.
Darren terperanjat saat melihat Mora berdiri dari duduk nya seakan ingin pergi."Mora" gumam Darren ikut berdiri.
"Aku rasa percakapan kita cukup sampai disini,karna menurut ku semua yang kau ucapkan tidak penting dan terbilang hanya mengarang saja" ujar Mora datar, Darren ingin membantah namun di potong oleh Mora.
"Lain kali jangan menggunakan alasan yang tak masuk akal untuk mendekati ku,,, karna itu terkesan memaksa" lanjut Mora lalu pergi.
"Mora...dalam sehari aku akan bercerita tentang kita di masa lalu, 1 bulan dimasa itu 1 hari di masa kini... Kamu bisa kan??"
Mora tak menjawab dia memilih melanjutkan langkahnya.
Darren terpaku di tempat menatap kepergian Amora,sampai akhir pun ia tidak bisa menceritakan semua nya pada gadis itu,bukan kah dia ingin memperbaiki kesalahan nya tapi kenapa malah semakin di benci oleh Mora??🦔🦔🦔🦔🦔
Langkah gontai menyusuri jalan komplek yang sepi,ini aneh padahal ia sangat takut berada di tempat sepi dan gelap tapi sekarang ia tidak merasakan ketakutan itu,bahkan ia merasa dingin menerpah tubuh nya...
Dari semua yang ia lalui di masa lalu kenapa hanya waktu mereka menjadi pasangan yang di ingat Darren??
Kenapa bukan di waktu penyiksaan?? Atau di waktu perselingkuhan yang di ingat Darren? Kenapa??Mora menghentikan langkah nya ia menatap aspal dingin di bawa kaki nya,ia tidak tau harus beraksi seperti apa? Harus menanggapi bagaimana? Apa dia harus senang atau sedih karna Darren sama seperti nya??
Masa lalu yang kelam kehidupan terburuk,ia tidak mau mengingat waktu yang menyakitkan tapi ia tidak bisa melupakan nya...
Tes
Tes
Tes
Kristal bening akhirnya keluar dari mata hitam jernih miliknya,Mora tidak tau kenapa dia menangis tapi hati nya sangat sakit mendengar ucapan dari darren, orang yang dia cintai di masa lalu juga sekaligus orang yang membunuh nya.
"Hiks... Hiks..." Amora berjongkok seraya menangis.
Rasa tidak adil menguasai diri nya,kenapa hanya dirinya yang mengingat hal menyakitkan itu,kenapa Darren tidak? Ia merasa tidak adil bagi diri nya Mora ingin Darren merasakan sakit sama seperti nya...
Mora terisak di dalam sepi nya malam yang dingin,tak menghirau kan jika ada yang melihat nya ia tidak peduli tentang itu dia cuma ingin menangis dan menangis.
"Mora!! Sedang ap-
"Jordy!"
Mata Jordy membelalak melihat mata berair mora.
"Kau menangis?"
"Ti-tidak😢"
Jordy ikut berjongkok di hadapan Mora ia menghapus jejak air mata gadis itu lembut.
"Ada apa?? Kenapa menangis??" Tanya Jordy lembut.
"Aku tidak apa-apa!" Jawabnya menghapus air mata.
Jordy menghela nafas pelan dengan lembut ia meraih tubuh mungil itu membawa kedelapan nya,ia ingin Mora merasakan kehangatan dari tubuh nya, ia juga ingin Mora tahu isi hati nya.
Dan ia juga ingin Mora tahu jika diri nya juga kembali ke masa lalu sama seperti. Darren.
Iya dia tau semua yang di bicara kan Mora dan Darren,ia juga tidak menyangka jika Darren sama seperti nya mengulang waktu...
"Menangis lah!! Tidak usah menahan nya" ucap Jordy pelan.
Mendengar itu membuat mata Mora kembali memanas,ia menangis tersedu-sedu di dalam pelukan Jordy mencurahkan rasa tidak adil nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
kembali ke masa lalu.
Romance"bila mencintaimu adalah sebuah ilusi,maka izinkan aku berimajinasi selama nya" ZEAN PALEVI "Aku sudah bertemu banyak orang baru,tapi tidak satupun yang mengambil hati ku secepat dirimu" ZION PALEVI. "Aku mencintaimu bukan karena siapa kamu,tetapi k...