chap 21

4.1K 373 9
                                        

seorang pemuda dengan setelan formal berjalan tegap menuju ruangan Yaang di jadikan tempat pertemuan,mata hitam nya menyorot dingin tak menghiraukan para wanita menatap nya kagum,yang ada di pikiran nya hanya ingin menyelesaikan pertemuan nya dengan kolega lain dan kembali kekantor...

"Anton jadwal ku selanjutnya apa??" Tanya nya pada sang asisten.

"Jam 7 malam penerbangan anda ke Brazil tuan" Jawab asisten bernama Anton.

Ia mengangguk singkat dengan tetap melanjutkan langkah nya,tidak lama dia tiba di sebuah ruangan mewah dan elegan banyak para pengunjung berpakaian mewah memenuhi ruangan itu,pemuda itu berjalan memasuki tempat pesta dan berbaur dengan para pembisnis lainnya,sekian lama berbincang dengan yang lain dia mulai bosan dan memilih berdiri di luar ruangan tepat nya di balkon...

Angin malam menerpah wajah tampan nya,tidak lama sayup-sayup ia mendengar suara isakan halus dari arah samping pintu balkon,mata yang semula terpejam kini ia buka perlahan ia mengedarkan pandangan nya mencari sumber suara itu,terlihat di balik pintu sosok gadis bergaun biru langit sedang menunduk dalam.

"Apa anda baik-baik saja nona??" Tanya nya setelah berdiri di belakang gadis itu.

Terlihat bahu putih nya sedikit terperanjat mendengar suara berat milik sang pria.

"I-iya saya baik-baik saja" jawab gadis itu lembut...

Pemuda itu hanya mengangguk walau sang gadis tidak melihat,namun kembali ia dengar suara isakan nya membuat pria itu bingung...

"Nona apa ada yang bisa saya bantu??" Ucap nya memberanikan diri.

"Oh tidak... Terima kasih,maaf apa suara ku mengganggu ketenangan anda tuan??" Tanya gadis itu seraya menghadapnya.

Jantung pemuda itu berdebar kencang melihat wajah sang gadis,mata bulat hitam,hidung mancung,bibir tipis merah cerry dan alis yang rapi,pahatan yang sempurna bagi seorang gadis dewasa seperti dia...

"Ti-tidak sama sekali." Jawab nya gugup serta menyembunyikan rona merah di pipi.

Wajah teduh nya menampilkan senyum lembut,membuat jantung pria itu semakin memicu lebih cepat...

"Na-nama ku Jordy Geraldine O'connell." Ucap pemuda itu gugup...

"Saya Amora Anggara,anda bisa memanggil saya Mora!!" Jawab gadis itu menyambut uluran tangan Jordy..

"Apa yang nona Mora lakukan di sini??" Tanya Jordy formal.

"Anda tidak perlu memanggil saya nona tuan,cukup panggil saya Mora saja... Saya hanya ingin menikmati angin malam"

"Kalau begitu nona juga bisa memanggil ku Jordy saja.!!" Ujar Jordy tersenyum tipis.

"Baiklah"

Kedua nya berbincang layaknya pasangan lain,penuh cerita juga humor yang cukup membuat mereka semakin akrab namun kadang juga terlintas nada formal disana,hingga perbincangan mereka terhenti oleh seseorang yang menghendaki Amora untuk pergi dari sana,dengan terpaksa Jordy harus melepas gadis itu pergi dari hadapan nya walau tidak iklas.

"Anton cari tau gadis bernama Amora itu." Perintahnya yang langsung di sanggupi asisten nya...

_____

Esok nya Jordy duduk manis di kursi kebesaran nya,sekali-kali melirik pintu seakan ada seseorang yang dia tunggu,tidak butuh waktu lama seorang pria membuka pintu itu sambil membawa map berwarna biru tua.

"Tuan ini data yang anda minta" ucap nya setelah menunduk lalu menyerahkan map yang dia bawa...

Jordy menerima nya dengan perasaan berdebar,ia membuka dan membaca isi data yang bukan lain milik Amora.

kembali ke masa lalu.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang