Amora baru menyadari jika diri nya keluar rumah sudah terlalu lama,ia melihat jam di ruangan inap Zion sekarang sudah menunjuk kan jam 2 pagi,Mora tidak tau apa jadi nya jika yang lain tau dia tidak berada di rumah,ingin menelpon dia saja tidak membawa hp begitu juga dengan saudara kembar zean dan Zion,jangan kan membawa hp membawa Zion dalam keadaan terluka saja itu sudah untung buat zean...
Mora menatap sosok zean yang tertidur di sebelah brankar Zion,luka zean sudah di obati hanya beberapa lebam namun beda dengan Zion pemuda itu harus di rawat,karna terdapat beberapa tulang nya retak juga luka dipunggung nya sudah teramat parah,disana terdapat luka lama dan luka baru,Mora tidak bisa bayangin penderitaan kedua nya ini dinama kan kekerasan kan?? Sudah seharusnya di urus oleh hukum...
Mora mengelus rambut Zion lembut Zion adalah kembar tidak identik,namun wajah Zion lebih tampan dari zean ditambah dengan mata tajam miliknya,sedang kan zean jika Zion berwajah tegas beda lagi dengan wajah zean,wajah zean terbilang manis dengan mata bulat berbinar nya...
"Cepat sembuh ya!!" Ucap Mora pelan.
Setelah mengatakan itu dia keluar ruangan,ia harus pulang tidak mungkin ia menginap disana tanpa memberi tahu orang rumah,jika ketahuan pun ia akan dimarahi oleh kakak nya Mey apa jadi nya jika sang kakak tahu,habis lah dia.
Mora berjalan sembari melihat jikalau ada taksi yang akan membawanya pulang,tapi mustahil di jam segini ada taksi masih beroperasi,seketika dia menyesal tidak membawa hp saat keluar rumah harus nya dia bawa meski sejauh apa pun dia keluar.
Mora berjalan hingga sampai di sebuah halte sepi,begitu juga dengan jalan raya tidak ada satu pun kendaraan di sana,angin malam semakin dingin tubuh mungil gadis itu menggigil saat angin menerpah kaki jenjang nya,memang Mora hanya mengenakan celana pendek diatas lutut dan baju kaos putih kebesaran,itupun baju nya sudah kotor oleh darah Zion di beberapa bagian jika ada yang lihat baju nya seperti ini,orang itu akan berpikir yang aneh-aneh tentang nya...
"AMORA!!"
Amora segera menoleh saat nama nya di panggil,beberapa meter dari tempat duduk nya seorang pemuda berjongkok menahan tubuh dengan tangan di lutut,rambut hitam pekat milik orang itu berkilau karna basah oleh keringat,wajah nya juga memerah wajah tampan milik nya juga di penuhi keringat,napas tersengal karna berlari...
Mora bangkit dari duduk karna kaget melihat orang itu disana,padahal jarak rumah sangat jauh...
Pemuda itu berlari mendekati sosok Mora yang berdiri diam di tempat,ia langsung menyambar tubuh Amora dan memeluk nyaa erat...
"Kau kemana saja? Kenapa tidak bilang perginya? Kami sangat cemas pada mu" ujar nya gencar sembari memeluk tubuh Mora.
" kau membuat khawatir aku kira kau di culik" ucap nya bernafas lega, "jangan lakukan hal seperti ini lagi Mora"
"Jo-jordy aku tidak bisa bernafas" ungkap Mora yang memang tidak bisa bernafas karna Jordy memeluk nya sangat erat.
"Ah maaf,, aku terlalu senang sampai memeluk mu begit- ASTAGA DARAH" teriak Jordy setelah mengetahui darah di baju Mora.
"Mora apa yang terjadi?? Kenapa kau berdarah? Apa kau terluka? Dimana luka nya kita harus kerumah sakit!" Cecar pemuda itu panik...
"Jordy!!"
"Ayo kita kerumah sakit,kau berdarah begitu banyak" ucap Jordy tak menghiraukan.
"Jo aku tidak apa-apa,ini bukan darah ku" ujar Mora mengapit pipi Jordy yang tak mendengar nya sama sekali.
Jordy terdiam mendengar panggilan Mora pada nya di tambah pipi nya di sentuh oleh Mora,oh ini pertama kali nya jarak mereka sedekat ini hingga ia bisa merasa kan nafas hangat Mora menghembus wajah nya.
"Ini bukan darah ku,tadi saat pulang dari belanja aku tidak sengaja bertemu orang yang terluka jadi ini darah orang itu bukan darah ku" jelas Mora menatap lurus mata hitam pemuda kulit sawo itu.
"Be-benarkah?"
"Em... Jangan khawatir Jo"
Deg...deg...deg
Jordy meremas kaos Mora erat tanpa diketahui gadis itu,tangan Jordy memeluk pinggang gadis itu ia menjatuh kan wajah nya pada bahu Mora,sembari menyembunyikan wajah merah nya karna malu.
"Syukurlah kalau kau tidak apa-apa Mora.... Aku tidak mau kau terluka jadi usahakan agar kau tidak lecet sama sekali,,, jika itu terjadi aku tidak tau apa yang akan aku lakukan" ungkap Jordy pelan di balik bahu Mora.
"Kau juga..."
"Em??"
"Kau juga tidak boleh terluka,, karna itu akan menyakiti ku Jo" ucap Mora tersenyum lembut.
"A-apa?" Jordy menegak kan wajah nya menatap Mora bingung.
"Iya?"
"Tadi kau menyebut ku apa?" Tanya Jordy.
"Jo"
"Coba ulangi"
"Jo"
"Lagi"
"Jo..."
"La-
"Jika kau bilang 'lagi' aku akan memukul mu" potong Mora cemberut.
Jordy terkekeh mendengar nada kesal Mora di tambah wajah gadis itu memerah,membuat nya sangat gemas dengan reaksi imut Amora.
"Aku suka panggilan itu" bisik Jordy di telinga Mora,gadis itu terdiam kaku dengan pipi panas.
"Jangan sembarangan berbisik,itu membuat ku kaget" gerutu Mora yang di sambut tawa ringan oleh Jordy hingga Mora ikutan tertawa...
Tanpa kedua nya sadari ada sosok lain disana menatap tajam kearah mereka,ia meremas hp di genggaman sebagai tanda geram nya melihat kedua nya tertawa riang,sakit?? Tentu saja dia merasa kan itu apa lagi tertawa bahagia bukan bersama nya...
"hemz" dengusnya lalu berbalik pergi.
🌳🌳🌳🌳🌳
Seperti dugaan Amora dia akan disidang oleh orang di rumah nya terutama sang kakak,jika Mora boleh memilih dia lebih suka di hadapkan dengan mama atau papa nya dari pada dengan meysya sang kakak,dikarena kan jika Mey sudah marah maka bukan bahasa halus lagi ia pakai namun sudah bahasa pedalaman.
Mora hanya bisa meringis mendengar Omelan Mey,berulang kali dijelaskan tetap saja gadis itu mengomel Mora juga sudah sangat malu,disana bukan cuma keluarga nya tapi ada juga keluarga Jordy bahkan keluarga delix juga ada,entah siapa yang memanggil mereka Mora tidak tau tapi melihat mama nya yang menangis sudah pasti mama nya menelpon kedua keluarga ini...
"Apa kau mengerti Mora??" Ucapan terakhir Mey tanpa sadar Mora bernafas lega karena Mey menyudahi Omelan nya.
"Iya kak" jawab gadis itu alah kadar nya.
Masalah Zion dia tidak memberitahu mereka atas permintaan zean,Mora juga mengerti kedua saudara itu bisa di bilang kabur,makanya tidak ingin orang lain tahu cukup diri nya yang tahu masalah mereka...
Amora pun pamit kekamar untuk istirahat begitu juga Mey,akhir nya malam itu kedua keluarga itu pamit pulang kerumah masing-masing.
"Sekeras apapun kau ingin mendapat kan Amora... Takdir nya akan tetap menjadi milik ku!" Bisik delix di telinga Jordy saat mereka berada di halaman rumah Mora.
Jordy mengepal erat ingin rasa nya ia memukul wajah sombong delix saat ini juga,namun masih ada orang tua Mora di sana menatap mereka bingung.
"Kita lihat saja nanti,siapa yang lebih pantas untuk Amora.." balas Jordy tak kalah dingin.
"Kau atau aku??"
KAMU SEDANG MEMBACA
kembali ke masa lalu.
Romance"bila mencintaimu adalah sebuah ilusi,maka izinkan aku berimajinasi selama nya" ZEAN PALEVI "Aku sudah bertemu banyak orang baru,tapi tidak satupun yang mengambil hati ku secepat dirimu" ZION PALEVI. "Aku mencintaimu bukan karena siapa kamu,tetapi k...