chap 31🐰

2.6K 247 0
                                    

Wajah ceria Jordy kini menjadi datar sambil menutupi rasa malu,karna tadi sempat berperilaku layak nya anak kecil,sedangkan orang yang bicara menatap Jordy dengan wajah mengejek...

"Sedang apa kau disini??" Tanya Jordy mengusap tengkuk nya...

"Kau sendiri lagi apa disini?? Berperilaku seperti anak kecil,ooh aku tau kau pasti menyukai gadis manis itu kan?? Siapa nama nya?? Hem ah Amora... Oh ya tuhan dia memang manis,kau harus gerak cepat jika tidak dia akan menjadi milik ku"  cerocos lelaki itu tak menghiraukan perubahan wajah Jordy.

"Sekali saja kau dekati dia,aku tidak akan segan menghajar mu" peringat Jordy tajam .

"Uuuhhh takut sekali" ejek lelaki bermata biru itu.

Jordy menatap nya tajam seakan ingin menusuk pemuda itu melalui mata nya.

Tak

"Turun kan pandangan mu itu,,,, biar bagaimana pun aku lebih tua dari mu sebagai sepupu tahu" ucap nya setelah menjitak kepala Jordy,hingga pemuda itu meringis kesakitan.

"Lagian dia terlalu muda untuk aku jadikan kekasih,kau tau bukan,, umur ku sudah mau kepala 3 mana mungkin gadis muda itu mau dengan lelaki seperti ku" lanjutnya dengan mimik wajah sedih nya.

"Iya.. kau terlalu tua buat gadis seperti Mora" sahut Jordy

"Diam kau... Apa kau ingin mati!!" Hardik nya namun tidak di hirau kan Jordy.

"Harus nya kau bantu aku untuk mendapat kan calon istri, aku sudah bosan di tuntut mami agar cepat menikah,,,, huh mami memang tidak memikirkan ku betapa susah nya, anak lelaki nya ini mencari perempuan seumuran ku yang mau menikah" sambungnya merangkul Jordy berjalan menuju rumah.

Haris colonel itu nama pemuda dewasa di samping Jordy,di kehidupan lalu lelaki bermata biru itu sangat membenci Felixia entah apa penyebab nya Jordy juga tidak tau...

Jordy menghentikan langkah nya membuat haris menoleh pada nya...

"Ada apa?"

"Kau yakin mencari calon istri??" Tanya Jordy.

"Hhmm jika ada yang cocok"  ungkap Haris.

Jordy tersenyum kecil membayang kan jika sepupu nya berjodoh dengan meysya,sudah pasti dia akan terus bertemu dengan Amora jika itu terjadi...

"Jangan bilang kau ingin menjodoh kan ku dengan gadis tadi... Waahh" ujar haris tersenyum senang.

Namun beda dengan Jordy pemuda itu langsung Menayang kan tatapan mematikan pada sang sepupu...

"Aku hanya bercanda... Tidak usah seperti itu menatap ku" haris menggaruk tengkuk nya, jujur saja aura Jordy sangat mencekam meski dia masih duduk di bangku SMA...

"Terus apa maksud mu berkata begitu??" Tanya haris mengalihkan topik.

"Nanti kau akan tau" ucap Jordy berlenggang pergi meninggal kan haris dalam keadaan kesal...

🐰🐰🐰

"Akhir pekan kau akan kemana Amora??"

"Di rumah" jawab amora singkat.

Novi mendengar jawaban gadis itu hanya mencibir,bagi Novi Amora adalah gadis kuno yg tidak ingin membagi waktu untuk memanja kan diri,padahal di mata semua murid dia gadis tercantik di sekolahan...

Novi kembali memakan bakso yang dia pesan seraya menatap pasangan di depan nya,yaitu Amora dan Jordy yang kini duduk bersama dengan nya di kantin ia cukup penasaran dengan hubungan kedua nya,coba lihat Jordy bersikap manis di hadapan Mora mata hitam pemuda itu terus menatap Mora penuh kasih,hingga Novi melihat nya ingin muntah...

"Nov kau tidak mau bertanya dengan ku juga??" Ucap seorang pemuda lain nya yang juga ikut duduk bersama mereka.

Novi menoleh malas pada pemuda itu beberapa hari ini terus menempel pada mereka,meninggal kan kelompok nya demi kumpul dengan dia dan Amora....

"Harus ya aku menanyakan hari libur mu??" Ujar Novi bosan.

"Iya harus... Karena aku berada di kelompok kalian" jawab nya tersenyum.

"Kau tidak termasuk di pertemanan kami,,,jadi pergi sana aku bosan melihat wajah mu,kenapa kau terus menempel pada kami kau kan sudah punya sekumpulan beruang kutub" cecar Novi jengah.

"NOV biar kan aku disini,jika aku kesana aku akan kembali menjadi manakin.. apa kau tega melihat ku terus menahan napas di sekitaran mereka layak nya korban yang akan segera mati"  keluh Nye memelas.

"Aku tidak peduli tuh" jawab Novi cuek.

Mora melirik kedua nya sekilas lalu kembali fokus pada buku di tangan nya sambil menggeleng pelan,begitu juga Jordy ia sama sekali tidak terganggu dengan mereka karna fokus Jordy ada pada Mora...

"Mora bagaimana jika esok kita
Kepantai?" saran Novi bersemangat.

"Ide bagus... Lagian aku merasa suntuk jika terus berhadapan dengan pelajaran" sahut Haidar...

"Diam... Siapa yang mengajak mu"

"Kenapa??"

"Kau kan bukan bagian dari kami"

"Tapi aku sudah berada di sini,jadi apa salah nya kalau aku ikut"

Gadis berkacamata itu hanya bisa menatap Haidar kesal dia sama sekali tidak memasuk kan Haidar dalam lingkungan mereka,tapi pemuda itu terus saja menempel pada mereka padahal ia memiliki teman yaitu Darren dan lain nya...

"Kenapa kau tidak bersama delix lagi,malah memilih bergabung dengan kami.. asal kau tau kehadiran mu sama sekali tidak di inginkan" novi menunjuk Haidar menggunakan garpu..

"Kau ini... Tidak bisa ya bicara dengan nada lembut,kau itu seorang gadis kenapa bersikap seperti preman... Apa tidak takut menjadi perawan tua"

"Kalau Novi tidak bisa menikah,masih ada kau sebagai calon suami nya kelak". Sahut Jordy yang sedari tadi diam.

"Hah?? Aku?? Ciiih yang benar saja,mana mungkin aku menikah dengan gadis seperti dia" pungkas Haidar menampilkan mimik menolak

"Maksud mu apa 'gadis seperti dia??" Ujar Novi tersinggung.

Mora dan Jordy memilih fokus pada pasangan yang masih beradu mulut,karena menganggap itu hiburan cukup menyenangkan.

"Mereka cocok ya??" Ucap Jordy sedikit berbisik.

"Em... Novi yang cerewet dan Haidar yang usil.. menggemaskan" sahut Mora tersenyum kecil.

"Iya... Menurut ku mereka juga serasi"

"Em,Novi gadis yang cantik meski dengan kacamata tebal nya" timpal Mora kembali.

"Kau juga cantik"

Tubuh Mora menegang mendengar nada lembut di telinga nya,ia menoleh tepat didepan wajah Jordy yang tersenyum lembut,sejenak tatapan kedua nya terpaku satu sama lain...

"Amora besok kita kepantai yuk?" Ajak novi tanpa mengetahui tingkah laku Mora yang salah tingkah.

Novi dan Haidar menatap Mora bingung karna gadis itu membuang pandangan ke arah lain dengan bertepatan pipi nya memerah,begitu juga dengan Jordy yang kini menampil kan kegugupan...

"Kalian kenapa??"

Namun tidak ada jawaban dari Mora atau pun Jordy...

"Tadi kau bilang apa NOV?" Tanya Mora mengalihkan.

"Eemm... aku ingin mengajak mu ke pantai" jawab Novi tersenyum berbinar.

"aku sangat ingin kesana tapi orang tua ku tidak mengizin kan,,, jadi apa kau mau kesana bersama ku??" Ujar Novi di akhiri pertanyaan.

Tanpa sadar tubuh Amora bergetar di sertai keringat dingin di telapak tangan nya,melihat itu tentu saja Jordy tahu tapi ia masih bingung dengan reaksi Amora saat mendengar kata pantai...

"Maaf novi... Aku tidak suka pantai" ucap Mora langsung bangkit dan pergi dari sana,Novi melihat itu hanya bisa terdiam di tempat melihat punggung Mora menghilang dari balik pintu kantin.

Jordy juga ikut bangkit dari duduk nya hendak mengejar amora,disisi kantin terlihat beberapa pemuda menatap kepergian Mora dalam diam...

Amora...

kembali ke masa lalu.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang