Braakk
Gadis yang baru saja keluar dari ruang ganti terperanjat, ia terkejut mendapati sebuah tong sampah plastik sudah berantakan di bawa kakinya,ia menatap orang yang melempar benda itu tidak percaya di tambah mata tajam mengintimidasi nya...
"Kau kan yang melakukan nya??" Tuding orang itu tajam.
"Apa maksudmu?" Tanya gadis itu bingung.
"Jangan sok suci di depan ku"
"Aku tidak mengerti apa yang kau katakan,datang dengan membanting tempat sampah lalu menuding ku, apa yang kau bicarakan??" Tanya nya sedikit kesal.
"Dengar Felixia jika aku mendapati mu mengganggu Amora seperti hari ini,,, kau akan mendapatkan hal yang tidak menyenangkan dari ku" ancam orang itu dingin disertai mata tajam menusuk.
Orang itu berbalik ingin pergi namun langkah nya terhenti oleh ucapan gadis bernama Felixia.
"Tunggu!!" Cegah feli menyekal tangan orang itu.
"Kau kesini hanya untuk menuduh ku?? Memang nya apa yang terjadi dengan Amora?? Kenapa kau sampai mengancam ku??" Cecar Feli..
Orang itu menghempaskan tangan Feli kasar, lalu mengusap bekas nya menggunakan tisu yang selalu ia bawa,ia merasa jijik di sentuh gadis munafik di depan nya ini....
"Kau cukup mengingat ucapan ku" ujarnya lalu benar-benar pergi meninggalkan Felixia dalam diam...
______
Amora berdiri kaku di depan kediaman nya,ia menatap bingung orang-orang disana yang belum sadar atas keberadaan nya,ada berapa kendaraan disana yang sama sekali dia tidak tau,namun yang membuat pertanyaan nya kenapa di sana ada banyak wartawan juga mobil polisi, apa yang sudah terjadi??
Disaat dia sibuk dengan pemikiran nya terdengar tangis dari dua wanita yang sangat ia kenal,dari beberapa polisi keluar dari rumahnya terdapat seorang pria paru baya berjalan dengan tangan di borgol,para wartawan yang sedari tadi sibuk mengobrol kini berbondong-bondong menghampiri pria yang cuma tertunduk saja...
"Papa!!" Gumam Amora syok, gadis itu akan melangkah maju namun seseorang langsung menarik nya menjauh dari sana...
"Lepaskan aku Jordy" jerit gadis itu sekuat tenaga ingin melepaskan cekalan pemuda bernama Jordy.
"Aku mau ke papa,lepaskan aku" pinta Amora berlinang air mata.
"Jangan Ra,disana banyak wartawan yang akan mengespos mu!!!" Peringat Jordy sembari membawa gadis itu sembunyi.
"Tapi kenapa papa ku di bawa oleh polisi hiks hiks, papa salah apa??" Tangis gadis itu...
Jordy membawa gadis itu kedalam pelukannya,ia sudah lama di depan rumah Amora karna ingin tau apa yang di lakukan oleh orang-orang itu termasuk para polisi,terbukti dengan seragam yang dia pakai setelah dia pergi dari hadapan Mora ia memang langsung pulang,namun belum sempat ia kembali rumah gadis itu malah di penuhi oleh banyak wartawan.
"Aku juga tidak tahu tapi melihat kondisi nya seperti nya papa mu dalam masalah besar,jadi kamu harus tetap disini jangan sampai mereka tahu keberadaan mu" ucap Jordy.
"Kenapa aku harus sembunyi?" Tanya Mora berlinang air mata sembari menatap Jordy..
Jordy mengusap mata indah yang penuh air mata secara lembut dan berhati-hati.
"Karena itu permintaan kak Mey" jawab nya lembut.
Amora tercengang mendengar jawaban Jordy,ia tidak habis pikir kenapa kakak nya ingin dia sembunyi tapi melihat keadaan tadi memang tidak akan bagus buat mentalnya,begini saja sudah membuat Amora syok apa lagi berhadapan dengan awak media,dari masa lalu atau pun masa sekarang kakak nya selalu mengutamakan Amora dari pada diri sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
kembali ke masa lalu.
Romance"bila mencintaimu adalah sebuah ilusi,maka izinkan aku berimajinasi selama nya" ZEAN PALEVI "Aku sudah bertemu banyak orang baru,tapi tidak satupun yang mengambil hati ku secepat dirimu" ZION PALEVI. "Aku mencintaimu bukan karena siapa kamu,tetapi k...