Sekarang angin malam membuat seorang gadis mengeratkan selimut tebal nya,terlihat di luar akan turun badai karna perkiraan cuaca jika malam ini akan turun hujan yang hebat,Amora sudah mengunci pintu jendela nya dan menyetel penghangat ruangan namun meski begitu dia tetap saja kedinginan...
Dalam suasana sekarang dia jadi teringat masa lalu sebelum dia mengulang waktu,saat itu di hari wisuda nya dia menunggu kehadiran orang yang dia cintai,berharap akan datang memberi dia selamat atau pun hadiah dan berfoto bersama,namun sampai sore tidak ada tanda-tanda orang itu akan datang hingga hujan badai menerpah pakaian nya.
Meski begitu dia tetap saja menunggu di sana dalam keadaan tubuh menggigil hingga ada mahasiswa lelaki menghampiri nya membawa payung,namun dia tidak ingat siapa pria yang memberi dia payung tapi dia tidak ambil pusing,ia memilih untuk pergi dari sana dengan menghibur hati merupakan kata-kata 'mereka lagi sibuk' ya hanya ucapan itu sebagai penghibur hati nya.
Hingga akhir nya dia mengetahui jika orang yang dia cintai sengaja tidak menemui nya,itu karna mereka sibuk dengan gadis pujaan yang berulang tahun sejak hari itu ia bertekad membalas dendam menganiaya gadis jalang perebut kekasih nya dengan cara membully,sampai dia berakhir dengan sadis.
Sudut bibir Amora terangkat sebelah kala mengingat masa itu,masa dimana dia terlalu bodoh dan buta karna cinta jika di ingat dia sangat jijik mengenang diri nya dulu.
"Kau benar-benar menjijikan Amora" gumam nya di balik selimut nya,mulai sekarang dia tidak ingin terikat oleh salah satu mereka namun akhir-akhir ini masalah terus berdatangan dan menyeret mereka.
Jeeedddaaarrr
"Aaaaaaa"
Teriak amora kaget saat suara petir di iringi cahaya seakan membela langit malam saat ini,tubuh mungil Amora meringkuk ketakutan dari kehidupan lalu dia memang membenci petir,dia sangat takut cahaya dan suara yang menyeramkan berasal dari langit.
🥀🥀🥀🥀🥀
Darren menatap langit yang gelap berbagai sisi langit ia melihat kilatan cahaya,dan beberapa Guntur menggemuru di sana sebentar lagi ia yakin akan hujan lebat,mata coklat nya menatap rumit pada langit pikiran nya menerawang pada kejadian tadi siang.
Dimana seorang gadis memeluk tubuh nya meski dari belakang,namun dia tidak bisa mengontrol jantung nya ini pertama kali dia merasa kan debaran saat berhadapan dengan seorang perempuan,perasaan nya yang menyenang kan namun juga takut entah dia takut karna apa tapi dia sangat menikmati sentuhan itu.
Dia tidak mengerti apa arti dari perasaan nya sekarang,gadis manis dengan wajah imut dari pertama melihat sudah menarik perhatian nya,wajah imut yang memancarkan rasa takut tapi juga keberanian,sangat menarik untuk dia lihat...
Aaaaaaa
Sebuah teriakan membuyarkan lamunan Darren dia yakin itu suara seorang gadis,cukup lama dia terpaku namun sedetik kemudian dia berlari kesumber suara dengan perasaan khawatir,dia berhenti di sebuah pintu dari dalam terdengar teriakan lagi dengan di iringi suara petir menyahut dari luar.
"Amora!!" Panggil nya mengetuk pintu kamar gadis itu.
"Aaaaa"
"Amora!!" Darren berusaha mendobrak pintu pilar berwarna hitam itu sekuat tenaga hingga akhirnya usaha nya tidak sia-sia.
Hal pertama yang dia lihat saat pintu terbuka seorang gadis meringkuk ketakutan di kasur nya,Amora menutup mata dan telinga tubuh mungil gadis itu sudah menggigil ketakutan,sedang kan suara petir terus saja menggema di langit menambah rasa seram di telinga Amora.
"Amora,kau tidak apa-apa??" Tanya Darren mendekati gadis yang sedang meringkuk.
Amora tetap tidak menyahut dia terus menutup telinga dengan air mata terus keluar.

KAMU SEDANG MEMBACA
kembali ke masa lalu.
Romance"bila mencintaimu adalah sebuah ilusi,maka izinkan aku berimajinasi selama nya" ZEAN PALEVI "Aku sudah bertemu banyak orang baru,tapi tidak satupun yang mengambil hati ku secepat dirimu" ZION PALEVI. "Aku mencintaimu bukan karena siapa kamu,tetapi k...