chap 08🌸

5.2K 420 1
                                    

"jangan mengancam ku dengan kata tunangan untuk mengantar ku pulang,,, karna itu terdengar licik" ucap Amora yang sudah berada di dalam mobil delix.

"Jika bukan karna mama aku juga tidak akan mau mengantar mu, gadis tak normal seperti mu siapa yang mau" balas delix.

"Harus nya kau lebih meyakin kan jika tidak suka dengan perjodohan kita,bukan malah diam... Oh atau tidak kau memang menyukai ku??" Tuding Amora.

"Ciih... Jangan terlalu percaya diri,siapa yang bilang aku suka pada mu.??"

"Kalau begitu berusaha lah untuk membatalkan perjodohan ini,atau kau cari kekasih dan kenal kan pada mereka!!" Saran Amora.

"Kenapa bukan kau saja bertindak seperti itu??"

"Aku tidak bisa"

"Jelas lah tidak bisa karna kau gadis tidak normal,siapa yang mau dengan gadis berkelainan seperti mu" ejek delix.

"Berhenti mengatai ku tidak normal" ucap Mora kesal.

"Memang fakta nya seperti itu kan??"

Amora mendekat pada delix yang sedang fokus menyetir.

"A-apa yang ingin kau lakukan??" Tanya delix gugup karna gadis itu mendekati nya

"Tadi kau bilang aku tidak normal kan?? Aku akan bukti kan jika aku tidak memiliki kelainan hormon" ucap Mora ambigu.

Dengan berani gadis itu berpindah duduk di pangkuan delix,membuat pemuda itu membelalak kaget.

"Lihat lah, wajah mu merah tanda nya kau gugup jika aku tidak normal reaksi mu tidak akan seperti itu" ucap Mora tersenyum lebar.

"Aku normal dan wajar reaksi ku seperti ini, tu-turun Mora"

"Katakan kalau aku gadis normal,baru aku turun" pinta Mora.

"Kau memang tidak normal"

"Ya sudah aku tidak akan turun" ujar Mora santai.

"Mora turun dari tubuh ku"

"Kata kan aku normal"

Delix menarik nafas kasar "baiklah.. kau gadis normal"

Mora tersenyum manis lalu kembali ketempat duduk nya,"ingat besok jangan memakai alasan tunangan untuk mengantar ku, aku tidak suka itu" ujar Amora.

Delix tidak menyahut dia hanya diam menormal kan jantung nya,tanpa dia tahu jika Amora lebih dari nya tubuh gadis itu bergetar jantung berdebar,di tambah rasa malu terus menjalar.

Sialan kau Mora... Kenapa kau sangat agresif.. memalukan.

🌷🌷🌷

Mora keluar dari mobil delix dengan wajah cemberut.

"Kenapa kau juga turun?? Pergi sana" usir Mora sebal.

"Siapa yang mengikuti mu, aku hanya ingin ketemu bibi Hanin untuk menyampai kan pesan mama... Huh jangan sok cantik aku tidak tertarik dengan cewek tidak normal seperti mu" ejek delix lalu mendahului Amora...

"Delix sialan" umpat Mora lalu ikut masuk ke dalam mansion,tak lu sepanjang ia berjalan ia menyumpahi delix.

Mora menatap bingung mama nya yang ada di ruang tamu dengan membawa koper besar.

"Loh mama mau kemana??" Tanya Mora heran.

Hanin menatap putri nya sedih lalu memeluk gadis itu, "maafin mama Mora, mama sama papa akan keluar negeri menyusul kakak mu,di sana dia sakit jadi semua pekerjaan nya papa yang mengurus nya,hanya sebentar cuma beberapa bulan"

kembali ke masa lalu.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang