Braakk
"Astaga" kaget Hanin setelah meletak kan hp Amora di meja,wanita itu melihat ke ruang tamu yang sudah ada Amora dalam keadaan basah kuyup tak lupa wajah kesal gadis itu.
"Mora kenapa tubuh mu basah?? Lalu dimana Darren??" Tanya Hanin menatap heran sang anak.
"Tidak tau" jawab Mora sekilas seraya menaiki tangga dengan berjalan cepat.
Hanin menatap gadis itu bingung seingat nya Mora keluar membawa payung tapi baju Mora dalam keadaan basah sekarang.
"Tapi kenapa bibir Amora membengkak?? Apa hanya penglihatan ku??" Gumam Hanin tapi setelah nya ia mengangkat bahu lalu pergi kekamar nya.
Di kamar Amora gadis itu mengguyur tubuh nya di bawah air shower,ia mengusap wajah nya kasar ingin menghilangkan ciuman Darren,tapi tetap saja dia tidak bisa.
"Bagaimana ini aku tidak bisa menghilangkan nya??" Racau nya terus mengusap bibir nya.
Bayangan masa lalu terus terlintas seakan menyadarkan jika dia harus menjauh dari darren,pria yang tidak pernah mencintainya di masa lalu dan pria yang membohongi juga menghianati nya,ia tidak boleh terus berada di sekitar mereka agar bisa menghindari nasib tragis dulu.
🌱🌱🌱🌱
"AMORA BANGUN SAYANG"
Suara teriakan dari luar pintu di sertai ketukan membuat seorang gadis bangkit dari tidur nya,wajah kuyuh serta kantung mata hitam terlihat samar di wajah putih sang gadis.
"Amora!!" Panggil Hanin sekali lagi.
"Aah iya ma. Mora sudah bangun" jawab nya merenggangkan otot.
"Ayo sayang bangun,kamu kan mau sekolah" ujar Hanin dari balik pintu.
"Jam berapa sekarang??" Gumam Mora dengan mata setengah tertutup,ia meraih hp nya yang dia simpan di samping bantal.
"YA TUHAN.... MORA TELAT" jerit gadis itu lalu melompat kedalam kamar mandi untuk membersihkan diri.
10 menit kemudian dia keluar dengan seragam yang belum rapi,mora meraih tas yang sudah ia siap kan tadi malam hingga tidak perlu repot untuk membereskan nya lagi,Mora keluar sambil menenteng sepatu dan mulut di sumpal roti.
"Amora sarapan dulu!!" Teriak Hanin dari meja makan.
"Tidak ma,,, Mora sudah telat nanti sarapan di kantin saja" balas Mora berlari menuju mobil.
"Pak buruan!!" Ucap Mora sambil memakai sepatunya.
Tapi sebagaimana pun pak Yudi menyetir tetap saja dia tidak bisa mengejar waktu,gadis itu sudah telat walau hanya beberapa menit.
"Non gerbang nya sudah di tutup apa kita pulang saja??" Usul pak Yudi melihat gerbang yang memang sudah tertutup.
Mora tidak menjawab ia memilih melihat jam tangan nya setelah itu dia keluar mobil.
"Tidak apa-apa pak,hanya beberapa menit saja,,, pak Yudi pulang saja duluan" ujar gadis itu lalu menuju gerbang.
Mora mengintip dari selah gerbang,disana juga ada beberapa murid yang telat termasuk zean juga,murid yang telat di suruh berbaris di pinggir lapangan Mora juga melihat para OSIS yang mendisiplinkan mereka.
Mora menghela nafas kasar melihat wajah para OSIS terlihat garang termasuk delix,pemuda yang menyebalkan itu menampilkan wajah datar andalan nya Mora sudah sering melihat itu tapi tetap saja menjengkel kan bagi nya.
"Masuk tidak ya??... Aahhh ini semua karena Darren jika dia tidak melakukan itu aku tidak akan mungkin terlambat!!" Gerutu Amora mulai gusar,semalaman dia tidak tidur karna terus memikirkan kejadian itu,sampai jam 3 dia baru bisa memejamkan mata

KAMU SEDANG MEMBACA
kembali ke masa lalu.
Romansa"bila mencintaimu adalah sebuah ilusi,maka izinkan aku berimajinasi selama nya" ZEAN PALEVI "Aku sudah bertemu banyak orang baru,tapi tidak satupun yang mengambil hati ku secepat dirimu" ZION PALEVI. "Aku mencintaimu bukan karena siapa kamu,tetapi k...