chap 10💮

5.2K 475 5
                                    

Delix masuk gerbang sekolah bertepatan para murid berdatangan,tak hayal motor itu menjadi pusat perhatian bukan karna suara motor nya tapi karna penumpang di belakang pemuda itu,ini pemandangan langkah menurut mereka ketua osis yang galak kini berboncengan dengan seorang gadis mungil dengan cara memeluk,hey gadis mana yang telah menaklukan raja rimba itu???

Delix memarkirkan motor nya di ikuti oleh Darren,Mora masih betah memeluk tubuh delix bukan karna nyaman karna dia malu saat ini,untung dia memakai helm jadi murid tidak tau wajah nya.

"Mau sampai kapan kau memeluk ku??" Ucap delix.

"Diam lah" jawab Mora melirik kiri kanan.

"Sedang apa kau?? Turun sekarang" ujar delix sedikit ngegas,ayo lah sekarang dia sangat merasa aneh dengan tingkah Amora yang abnormal.

"Apa para murid masih memperhatikan kita??" Tanya Amora sedikit berbisik.

Delix ikut melihat murid yang berdatangan dan benar saja mereka sudah menjadi pusat perhatian,delix menaikan alis nya saat ini.

"Kau benar-benar tak normal Amora" ejek delix.

"Yaakk" teriak Amora keras. "Berhentilah mengatai ku tidak normal"

Teriakan Mora menarik perhatian para murid di parkiran,gadis imut yang bersama ketua OSIS mereka kini berani meneriaki raja rimba?? Cukup berani.

"Kenapa?? Kau tidak terima aku bilang seperti itu??"

"Kau bilang aku tidak normal karna aku tidak terpesona dengan mu bukan??" Tanya amora sebal.

"Bukan itu saja,. Seperti sekarang harus nya kau senang karna datang bersama ku,siapa yang tidak ingin berboncengan dengan ku dan sambil memeluk ku?? Hanya kau yang tidak suka,bukan nya itu tidak normal sebagai seorang gadis seperti mu??" Jelas delix yang masih di atas motor nya tersenyum mengejek.

"Kau yang tidak normal,kau pikir wajah standar mu itu mampu membuat ku terpesona?? Lebih baik kau tanyakan para gadis yang terpesona dengan mu itu,apa mata nya memiliki sebuah kerusakan permanen??" Jawab Mora tak kala pedas nya.

"Di banding murid lelaki di sini ketampanan ku lebih unggul" pongah delix seraya menyugar rambut nya kebelakang,dan terdengar lah teriakan lebay dari pada gadis.

"Kau dengar mereka sangat mengagumi ku" sombongnya.

"Huh Darren jauh lebih tampan dari mu" jawab Mora melepas helm nya lalu menyerah kan kepada delix,tanpa dia tau jika para murid sudah melongok menatap nya kaget.

Mora meninggal kan delix yang masih termanguh,beda dengan Darren yang mengulum senyum mendengar ucapan Mora.

"Aku rasa juga begitu" ucap Darren mengikuti gaya delix menyugar rambut kebelakang lalu berlalu dari sana.

"Ck.sialan"

🌷🌷🌷🌷

Amora berjalan ke kelas nya dengan wajah kesal,tidak tau kenapa ketika berhadapan dengan delix dia akan merasa kesal,pemuda itu sangat lihat membuat nya naik darah padahal niat nya ingin menghindar tapi kenapa dia malah terjerat oleh pemuda itu.

"Ah benar-benar sial" umpat Amora.

"Amora!!"

Amora hampir saja teriak mendengar suara seseorang dari arah samping nya,bertepatan sebuah tangan merangkul bahu nya.

"Jordy apa yang kau lakukan" ucap Mora menepis tangan pemuda itu,namun tidak bisa tangan nya seakan melekat di bahu nya.

"Apa kau sudah melihat berita??"

"Berita apa??" Tanya Mora bingung.

"Serius kau tidak tahu??"

"Perlu kah aku mengetahui nya??" Tanya amora bingung

kembali ke masa lalu.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang